Kamis, 23 September 2010

Sekeranjang Sastra tanpa Sayembara

Nurdin Kalim, Rofiqi Hasan
http://majalah.tempointeraktif.com/

Suatu hari pada tahun 1983, Ida Ayu Oka Rusmini hijrah ke Bali dengan hati gundah. Di tanah leluhurnya itu, Oka berhadapan dengan sekeping realitas: perempuan Bali masih berada di persimpangan. Mereka berhadapan dengan hal-hal baru, sementara pakem-pakem adat istiadat tertanam kuat dalam struktur masyarakat Pulau Dewata itu. Tak ada pilihan, bila ingin maju, mereka harus siap menghadapi benturan sosial.

Bertolak dari kenyataan kultural itulah Oka mulai menggoreskan karyanya. “Saya ingin terus menjadi saksi Bali dan perempuannya yang sedang berubah, kemudian menuangkannya menjadi tulisan sastra yang menarik,” ungkap perempuan kelahiran Jakarta, 11 Juli 1967, ini.

Oka mengawali karier kepengarangannya sebagai penulis puisi. Dari situ ia terbang ke cerpen dan akhirnya berujung di novel. Tiga novelnya—Sagra, Tarian Bumi, dan Kenanga—telah diterbitkan menjadi buku. Bahkan novel keduanya, Tarian Bumi, menjadi fenomenal sekaligus kontroversial. Novel itu dengan sangat terbuka menghantam keadaan yang melingkupi kehidupan perempuan di kalangan bangsawan Bali yang masih sangat feodal. Dan dalam konteks adat istiadat Bali, novel kedua Oka itu dipandang sebagai sebuah pemberontakan terhadap adat.

Di luar novel-novel sayembara, juga ada Cala Ibi karya Nukila Amal pada 2003. Nun di Maluku, cala ibi adalah nama burung sejenis kolibri. Tapi, dalam goresan Nukila—gadis kelahiran Ternate, Maluku Utara, pada Desember 1971—Cala Ibi disematkan sebagai nama seekor naga. Menurut Nukila, tema sentral novel itu sebetulnya perjuangan seorang manusia—yang kebetulan berjenis kelamin perempuan—di sebuah kota besar. Sang gadis harus menyesuaikan hidupnya dengan nilai-nilai yang dianggap baik—tentu menurut kacamata sosial.

Sebuah tema sederhana, memang. Namun, di tangan Nukila, menjadi istimewa ketika tema itu dipolakan dalam bentuk angka delapan yang bersisipan, bolak-balik, tak runtut, fragmentaris. Pola itu juga dijalaninya dalam proses menulis. Meloncat-loncat. Karena itu, ia sempat mengirimkan salah satu bagiannya sebagai cerita pendek berjudul Laluba ke Jurnal Kalam pada November 2001—sebuah naskah yang berusia cukup lama, yang ditulisnya sejak 1997.

Tarian Bumi dan Cala Ibi tergolong novel yang memikat. Sejumlah kritikus sastra memuji keduanya. Tarian Bumi dianggap sebagai novel yang membuka ruang wacana pembebasan perempuan—terutama di Bali. Novel itu juga dijadikan topik studi Harry Aveling dari Latrobe University, Australia, dan Sinta Situmorang dari program pascasarjana kajian wanita di Universitas Indonesia.

Sedangkan novel Cala Ibi oleh sastrawan Budi Darma disebut sebagai novel eksperimental. “Bahasa metafora yang digunakan Nukila serba menabrak logika,” ujarnya. “Karena mimpi dipuja, realitas ditabrak, realisme digempur, sebagai konsekuensinya filsafat diusung masuk. Maka suara eksistensialisme pun masuk,” Budi menambahkan.

Kehadiran Oka dan Nukila juga ikut memperkuat deretan novelis perempuan kita. Sebab, dalam sejarah panjang sastra Indonesia, pengarang perempuan memang tak sebanyak pengarang pria. Novelis perempuan tertinggal sekitar 13 tahun dari novelis pria. Seperti diketahui, baru pada 1933 terbit novel Kalau tak Untung karya Selasih, karya yang dianggap sebagai tonggak kemunculan pengarang perempuan dalam jagat sastra Indonesia. Dan kini, hingga tahun 1995, hanya dijumpai 45 nama novelis perempuan Indonesia.

Waktu terus bergulir. Jagat sastra Indonesia kembali tersentak tatkala Ayu Utami muncul dengan novel Saman. Novel perdana Ayu itu dinobatkan sebagai pemenang pertama sayembara penulisan novel yang digelar Dewan Kesenian Jakarta pada 1998. Dan terlepas dari kontroversi yang mengikutinya kemudian, penobatan itu seakan menjadi perayaan atas “kebangkitan” pengarang perempuan kita. Sebab, beberapa tahun berselang, selain Oka dan Nukila yang disebut di atas, muncul novelis perempuan lainnya. Mereka masih belia, rata-rata berusia 20-an tahun. Mereka pun tak lahir melalui proses sayembara penulisan sastra—seperti halnya Ayu.

Sebut saja Dewi Lestari, Dinar Rahayu, Fira Basuki, Nova Riyanti Yusuf, Herlinatiens, dan Rachmania Arunita. Belakangan muncul Stefani Hid. Gadis kelahiran Surabaya, Jawa Timur, tahun 1985 itu Rabu pekan lalu meluncurkan novel perdananya, Bukan Saya, tapi Mereka yang Gila. Novel setebal 184 halaman itu berkisah tentang seorang gadis 17 tahun yang berjiwa labil, berasal dari keluarga broken home. Nian—begitu nama gadis belia itu—senantiasa gamang dalam melangkah, sehingga ia menganggap semua tindakannya adalah kebodohan. Dan satu di antara kebodohannya itu: ia menikmati hubungan gelap dengan seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang telah beristri. Nah, ketegangan-ketegangan dalam hubungan “cinta terlarang” itulah yang mewarnai novel karya mahasiswi desain grafis Universitas Trisakti, Jakarta, tersebut.

Di luar para novelis, muncul pula sejumlah penulis cerpen perempuan. Ada Djenar Maesa Ayu, misalnya, yang meluncurkan buku kumpulan cerpen Mereka Bilang, Saya Monyet!. Lalu Linda Christanty dengan kumpulan cerpennya Kuda Terbang Mario Pinto. Yang disebut terakhir ini baru diluncurkan pada Maret lalu. Kepada TEMPO, Linda mengaku bahwa cerpen-cerpennya itu sesungguhnya bertemakan percintaan. “Hanya, percintaan yang tragis,” ujar Linda.

Secara keseluruhan, buku Kuda Terbang Mario Pinto cukup menarik. Kita bisa menemukan realisme yang menantang: kaya dengan detail cerita, keunikan watak para tokohnya, dialog-dialog nan bernas, dan deretan kalimat yang lincah. Linda mengungkapkan, untuk menemukan kata yang pas dalam sebatang kalimat, misalnya, ia merenung sampai berhari-hari. “Hanya gara-gara mencari satu kata yang pas, saya sampai enggak bisa tidur,” kata pengagum Ronald Dahl dan Isabel Allende ini.

Begitulah. Sepanjang lima tahun terakhir, jagat sastra Indonesia memang dilimpahruahi puluhan karya sastra pengarang perempuan, baik berupa novel, kumpulan cerpen, maupun buku antologi puisi. Bila melihat kondisi ini, ungkapan sastrawan Sapardi Djoko Damono bahwa “masa depan sastra Indonesia berada di tangan perempuan” rasanya tak berlebihan.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest