Jumat, 24 Juli 2020

Tentang New Normal Saya

Zehan Zareez

Dulu waktu masih nyantri di Denanyar, Jombang (sekitar 2004-2007), selain sebenarnya punya bakat jiwa pesepak bola sejak usia MI, sebenarnya saya sempat jadi atlet maraton. Ini beneran. Meskipun hanya sekitar 2 tahun. Bahkan di tahun 2006, saya pernah berhasil meraih juara 2 tingkat kabupaten untuk kategori lari maraton jarak tempuh 5 km (dengan status santri tulen). Sangat membanggakan, waktu itu sih. Berangkat ke tempat latihan setiap pagi pakai sarung lungset, dalaman celana pendek kesebelasan AS Roma, pakai kaos bernomor punggung 10 milik Fransisco Totti, sambil bawa tas kresek yang isinya sepatu Pro ATT dan kaos kaki ghosoban. Selalu rutin seperti itu, sampai akhirnya dipercaya lanjut ke tingkat provinsi untuk tanding di Arena Stadion Kanjuruan, Malang (yang kalau tidak salah, waktu itu masih baru).

2 tahun itu saya merasa keren betul. Sempat jadi idola mbak-mbak santri putri bahkan (perasaan saya sih). Lantaran selain (di tahun-tahun itu) wajah saya yang masih terhitung unyuuu banget, di satu sisi saya punya prestasi yang jarang santri lain miliki. Orang tua juga support. Buktinya, saya sampai dibelikan sepatu Pro ATT itu dengan harga seingat saya dulu sekitar Rp. 250.000 (harga segitu di tahun segitu, terhitung mahal banget lah). Meskipun sempat dighosob juga, dan pernah hilang beberapa minggu.

Rutin full saya latihan pagi sore tanpa pernah absen. Bayangan saya, setidaknya kalau tidak jadi juara pertama, minimal trophy juara 3 bisa saya tunjukkan di hadapan orang tua sebagai ganti dari harga Pro ATT tadi. Sampai di titik ini, saya masih optimis betul. Saya membawa nama santri loh. Ndak bisa bayangin berapa juta santri lain yang pasti akan ikut bangga kalau (seandainya) saya benar-benar berhasil juara.

Nama "Dzihan Zahriz Zaman" sudah terdaftar di pertandingan provinsi untuk kategori lari maraton 5 km, beserta 1 nama lain (siswa asal Tambak Beras seingat saya, tapi lupa namanya). Kami berdua yang akan mewakili Kabupaten Jombang, di tahun 2006.

Tepat seminggu sebelum hari H pertandingan, tiba-tiba badan saya demam tinggi. Benak saya, mungkin hanya kecapekan karena mengingat tubuh saya ndak pernah istirahat latihan. 3 hari berlalu, saya masih 'krukupan' di bilik kamar, belum kuat bangun. Pelatih saya cemas tentunya. Saya juga sudah mulai deg-degan. Hari itu juga, saya paksa pergi ke wartel pondok untuk nelpon orang tua mengabarkan kondisi tubuh yang kurang sehat (sambil mewek dikit). Tancap gas, umi abi langsung jenguk ke pondok, dan akhirnya saya diantar ke klinik untuk periksa.

Dhuaarrr !!! Fix. Saya kena typus. Dan dokter menyarankan istirahat total kurang lebih 3 minggu. Jujur, di titik ini saya nangis sejadi-jadinya. Saya sudah ndak mikir lagi imej wajah unyu saya berubah jadi gimana. Kecewa campur nyerah campur pasrah campur halaluwah... mbuh lah ! Saya langsung dipamitkan pulang untuk istirahat di rumah saja.

Sejak saat itu, saya geli setiap mendengar kata 'bedrest'. 3 minggu saya di rumah dengan halusinasi piala kejuaraan yang melambai-lambai. Beberapa kali saya pura-pura sembuh di hadapan orang tua agar segera bisa balik ke pondok, biar bisa ikut tanding maraton. Tapi tetap saja, saya masih KO dengan kondisi. Yasudah. Selamat tinggal hidup sehat (ucap saya dalam hati, sambil menyimpan dendam emosi pada kesehatan).

3 minggu lebih sudah saya di rumah. Saya sudah sembuh. Dan pertandingan itu sudah lewat tentunya. Untuk balik ke pondok, rasanya sudah hambar. Saya belum punya motivasi lebih. Impian yang saya bangun sudah hancur. Lunas. Hari itu sebenarnya juga adalah 5 hari sebelum umi saya mau berangkat ibadah haji. Satu sisi saya sudah harus kembali ke pondok, sisi lain, kalau kembali ke pondok jelas gak akan dapat ijin pulang lagi untuk ikut ngantar keberangkatan umi.

"Nak, sing penting sampean sehat, umi wes seneng. Lomba-lomba ngunu iku mene digoleki maneh sik iso. Gusti Allah pasti bakal ngganti sing luweh apik, luweh nyenengno. Wes ndang balik nak pondok. Gak melu ngeterno umi gapopo, mene ae nek umi moleh haji, sampean melu nyusul, nggih?" "Nggih, mi"
***

Saya balik ke pondok dengan belum bisa sepenuhnya menerima kekalahan yang logis. Berhari-hari saya menyimpan gerutu, marah, kecewa, tapi entah pada siapa. Saya frustasi. Pelampiasan yang paling masuk akal adalah menyendiri. Mencoba hal-hal baru, setidaknya bisa menetralisir hati. Apa? Ternyata ketemu; rokok dan kopi !

Ya, mungkin sebagian besar boleh menyalahkan opsi ini. Tapi, waktu itu saya benar-benar labil. Sejak balita sampai di kelas 2 aliyah menjelang naik kelas 3, saya adalah orang yang benci dengan rokok. Sangat benci. Saya belum pernah mencoba barang satu hisapan pun. Karena memang ndak suka. Saya bahkan pernah congkak di hadapan teman-teman bahwa saya ndak akan merokok kapan pun nanti. Saya ndak suka aroma asap rokok. Pria perokok adalah urakan, boros, ndak tertib, dll. Itu pendapat saya dulu, sebelum pernah dikecewakan keadaan.

Saya sudah mulai persetan dengan pola hidup sehat. Rokok harga Rp.2000 dapat 3 batang waktu itu, tentu sangat murah dibanding uang saku saya yang numpuk di atm, yang paling-paling sejauh ini cuma keluar sebatas untuk kebutuhan makan dan beli sabun muka. Sempurna, selamat datang kehidupan warung kopi !

Sejak saat itu, saya sudah tidak pernah lagi lari-lari pagi yang serius, jaga pola makan, atur stabilitas tidur, dan pola-pola sehat lainnya. Tidak sampai 2 bulan, saya sudah resmi menjadi warga kelelawar, yang kalau malam matanya menyala-nyala, kalau pagi sampai siang, lungset total. Tapi tetap ngaji. Syukur saya masih punya semangat di bidang ini.

Kehidupan meja kopi adalah sebuah new normal yang saya langsungkan sejak kegagalan itu, sampai hari ini. Menyesal? Tidak juga. Saya bahkan juga tidak sadar, proses yang bagaimana detailnya kira-kira dulu, yang akhirnya mampu menjadikan saya menjadi seperti keadaan hari ini. Kok bisa tiba-tiba suka nulis, baca puisi, punya beberapa buku, kenal sama beberapa penyair, dll, meskipun memang sebenarnya juga belum apa-apa. Bahkan, saya sudah tidak punya cita-cita sama sekali hari ini. Entah jadi apa nantinya, dijadikan apa, bagaimana, terserah. Rencana, ada. Tapi saya gak mau terlalu tinggi berharap yang tidak-tidak. (Sawabiqul Himam Laa tuhriqu aswarol aqdar) Ya toh? Saya sudah kapok.

Saya juga gak bisa bayangin seandainya waktu itu jadi bertanding. Apalagi menang. Terus saya jadi atlet lari maraton sampai hari ini. Mungkin beranda-beranda facebook saya gak akan banyak tulisan-tulisan sampah seperti ini. Mungkin juga, katalog pertemanan saya juga bukan sampean-sampean. Yang jelas ada tuh nama-nama seperti; Darmiyanto, Triyaningsih, Dedeh Erawati, Suryo Agung Wibowo, dan atlet-atlet pelari Indonesia yang lain.
***

Setiap dari kita pernah mengalami new normal masing-masing. Itu pasti. Dan tentunya lebih baik dari Last Normal yang sejauh ini dijalani. Tinggal, pinter-pinteran bersyukur dan nyari sisi baiknya.

28 Mei 2020

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest