Harri Ash Shiddiqie *
Republika.co.id 9 Mar 2017
Sastrawan itu tergolek di stasiun kecil, Astapovo. Radang paru-paru membuat ia lemah. Bukan hanya fisik, frustrasi membuat ia semakin lemah. Apakah ia miskin? Tidak, ia kaya, ia berniat memberikan uang dan warisan kepada para petani miskin. Istrinya marah, menolaknya.
Dia peka terhadap kemiskinan, juga kesengsaraan penuh tangis dan darah karena perang. Ia sensitif dan menolak keras kepalsuan moral para bangsawan. Itu diungkapkan melalui tokoh utama dalam novel besarnya “Perang dan Damai.”
Dia Leo Tolstoy. Pernah menjadi tentara, bertempur melawan orang-orang muslim di Dagestan dan Chechnya, dari sana Tolstoy berinteraksi dengan penduduk muslim. Ia mengenal islam, ia mempelajari islam. Bahkan ia menulis novel “Haji Murad”. Novel yang sebagian imajinasi dan sebagian atas dasar tokoh aktual yang sampai hari ini masih dikenang orang-orang Chechnya.
Tolstoy juga menulis tentang islam. Di salah satu catatannya ia berkomentar: "Ajaran Quran akan tersebar di seluruh dunia, ia sesuai dengan akal, logika dan kebijaksanaan."
***
Di sekitar umur 50 tahun Tolstoy mengalami krisis spiritual yang dalam. ia tidak menemukan jawaban pertanyaan kuno yang menggelisahkan manusia, “Apa makna kehidupan”. Tolstoy mengalami depresi dan melankolis di tengah kekayaan tanah yang luas, istri setia yang melahirkan 13 anak-anaknya, meski dibanjiri pujian atas karya novel yang baru diterbitkan “Anna Karenina.”
Tolstoy merasa hidupnya adalah lelucon suram di tengah kesadaran adanya kematian. “Setelah Kematian, saya dilupakan. Lalu mengapa manusia berpayah-payah berbuat sesuatu? Mengejutkan, ilmu manusia tak pernah maju dan selalu gagal melihat sisi hidup dan kematiannya. Ada yang mabuk dengan kehidupan, sebagai pemabuk ia tidak mungkin melihat bahwa ini semua: Penipuan.”
Pertanyaan Tolstoy sederhana, seperti kekanak-kanakan, "Apa yang akan datang dari seluruh yang telah saya lakukan? Mengapa saya hidup, mengapa berharap sesuatu, atau melakukan sesuatu." Tolstoy diam dalam pertanyaan tak kunjung terjawab: “Apakah arti hidup ini?”
Tolstoy berusaha menggali jawaban pada ilmu pengetahuan. Nihil, ilmu mengelak dari pertanyaan pada ruang yang tak terbatas. Tatkala menyodorkan pada filsafat, ia kecewa: Di sana malah disodori pertanyaan yang sama, bentuknya saja lebih kompleks.
***
Penggemar kisah-kisah mualaf tidak jarang menemukan kisah seorang pekerja atau mahasiswa yang setiap malam datang ke klub. Di sana memuaskan hati dengan tertawa, berdansa, alkohol, menjelang tengah malam pergi berdua-dua. Esok paginya bangun dengan pertanyaan yang menggelisahkan: Hari ini, di sini, hanya begini. Terus begini, untuk apa?
Tidak heran bila akhirnya ada yang merumuskan bahwa tujuan hidup adalah seperti yang diungkap Darwin: tujuan biologis, kelangsungan hidup. Sebagian yang lain menyatakan bahwa hidup adalah sekedar proses. Ke mana dan untuk apa, itu pun proses.
Lebih banyak orang berkata bahwa tujuan hidup adalah kebahagiaan, tetapi rumusan kebahagiaan tidak mudah ditentukan lalu dipegang. Kebahagiaan sang kapitalis dengan tegas menyatakan: Uang, bersama kemasyhuran dan kekuasaan. Tapi ada juga orang yang berkata bahwa tujuan hidup adalah manfaat, sehingga meski ia mencari uang dengan gegap gempita, ia harus membaginya. Itu dilakukan Andrew Carnegie, raja baja Amerika. “Ada masa mencari uang dan ada masa mengeluarkannya”.
Leo Tolstoy tidak mencari uang, kemasyhuran, atau kekuasaan. Ia mencari-cari jawaban tentang tujuan hidup. Sayang, dia tidak menemukannya. Bahkan keinginan mewariskan kekayaan kepada para petani miskin di sekitarnya, ditolak istrinya. Tolstoy kecewa, di umur 82 tahun, malam-malam ia pergi dari rumah tanpa pamit. Berniat menetap di sebidang kecil tanah milik adiknya. Beberapa hari kemudian ia muncul di stasiun kecil, tapi keadaan sudah parah. Ia meninggal, 20 November 1910.
***
Di awal tahun 90-an, di usia 21 tahun, Kristiane Backer dinobatkan sebagai presenter puncak MTV London. Pernah didaulat menjadi presenter untuk acara Coca-Cola Report dan Europe Top 20. Diundang ke mana-mana, difoto banyak papparazi. Sekali-sekali Kristiane pergi ke Boston bersama Rolling Stone dan mengikuti tur-tur besar para artis terkenal dunia.
Komentarnya, “Menyenangkan, aku sering melakukan perjalanan ke berbagai tempat menarik di Eropa. Hampir semua uang yang aku terima habis untuk membeli baju dan pernak-pernik yang bagus dan trendi.”
Tahun 1992 ia bersentuhan dengan Islam, dan mempelajarinya. Ia merasakan ada sesuatu yang lain. “Di Barat, tindakan yang kami lakukan berdasar alasan yang dangkal. Pakaian misalnya, terserah keinginan kita. Berbeda dengan Islam, apa yang dipakai, bagaimana memakainya, untuk apa dipakai, semuanya dikaitkan dengan tujuan mengabdi kepada Sang Pencipta.”
Tujuan hidup dalam Islam sangat jelas, sebagian orang meneguhi ayat 56 surat Ad Dzariyat, bahwa jin dan manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah. Sebagian yang lain mungkin lebih cocok dengan Al Baqarah 202, bahagia dunia dan akhirat. Masih banyak ayat lain yang mengemukakan prinsip atau tujuan hidup. Tujuan yang lebih teknis operasional sampai pada tindakan, selain tersebar di dalam Al-Quran juga bisa dipetik dari Hadits. Mulai dari urusan pakaian, tidur, berpolitik, mengetuk pintu saat bertamu sampai memotong kuku.
***
Suatu saat ada seorang mahasiswa mengikuti koordinasi aktivitas agama, ketika ia disodori sebuah beban tanggung jawab ia menjawab, “Tepat. Semester ini saya belum memiliki program dakwah.” Bukan main. Rencana dan tujuan hidupnya jelas.
Juga seorang mahasiswa yang lain, ia mendengar saat khutbah Jumat “Marilah bersyukur atas nikmat iman dan Islam”. Dia bertanya-tanya dalam hati, dimanakah nikmatnya. Bila ditanyakan kepada Ustadz, atau dicari di internet, jawabannya di sekitar: Dengan iman dan Islam, maka hidup jadi tenang. Jawaban sedemikian kurang memuaskan. Nikmatnya di mana?
Setelah bertahun-tahun gelisah dengan pertanyaan itu, ia tahu bahwa kenikmatan bukan hanya di lidah karena ayam goreng, juga bukan hanya musik yang indah. Ya, salah satu nikmat iman dan Islam adalah: Tujuan hidup yang jelas.
Seperti yang dikatakan Kristiane Backer, tujuan hidup manusia Barat itu dangkal, melayang, kosong. Itulah yang membuat gelisah, bingung, tersiksa mencari-cari dalam gelap: Itu melingkupi orang-orang munafik, kafir, atheis, agnostik maupun skeptis.
Beruntunglah kita yang meneguhi iman dan Islam. Nikmatnya bukan hanya pada tujuan hidup yang jelas, tetapi juga nikmat lain yang tak terhitung, Allah mengungkapkannya berkali-kali di surat Ar Rahman. “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
Manusia tidak bisa mengingkarinya, karena memang mereka merasakannya, menikmatinya, tapi tetap banyak yang mendustakannya. "Ya Allah, jadikan kami hamba-hamba yang selalu bersyukur kepada-Mu." Amin.
_____________________
*) Penulis adalah dosen, tinggal di Jember.
https://republika.co.id/berita/omi3ou396/kebingungan-tujuan-hidup-sang-sastrawan-besar
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Ginandjar Wiludjeng
A. Junianto
A. Kurnia
A. Qorib Hidayatullah
A. Yusrianto Elga
A.S Laksana
A’yat Khalili
Aang Fatihul Islam
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi WM
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Malik
Abdul Razak
Abdul Rosyid
Abdul Wahab
Abdurrahman Wahid
Abu Salman
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Adam Chiefni
Ade P. Nasution
Adhitia Armitriant
Adi Prasetyo
Adrizas
AF. Tuasikal
Afriza Hanifa
Afrizal Malna
Agama Para Bajingan
Agnes Rita Sulistyawaty
Aguk Irawan M.N.
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agus Sunyoto
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahmad Baso
Ahmad Faishal
Ahmad Fatoni
Ahmad Hasan MS
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Khotim Muzakka
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Naufel
Ahmad Rofiq
Ahmad S. Zahari
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Ainul Fiah
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Akhmad Sofyan Hadi
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alam Terkembang
Alang Khoiruddin
Alex R. Nainggolan
Alfian Dippahatang
Ali Audah
Ali Mahmudi CH
Ali Rif’an
Almania Rohmah
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Aminah
Aminullah HA.Noor
Amir Sutaarga
Anam Rahus
Anata Siregar
Andari Karina Anom
Andina Dwifatma
Andong Buku #3
Andre Mediansyah
Andri Awan
Anett Tapai
Anggie Melianna
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Bae
Anton Kurnia
Anton Wahyudi
Anwar Nuris
Ardi Bramantyo
Ardus M Sawega
Arie MP Tamba
Arie Yani
Arief Joko Wicaksono
Arief Junianto
Ariera
Arif Bagus Prasetyo
Aris Kurniawan
Arman A.Z.
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Sambodja
Asmaul Fauziyah
Asti Musman
Atafras
Awalludin GD Mualif
Ayu Wulan Sari
Aziz Abdul Gofar
Azizah Hefni
Bagus Takwin
Bahrul Ulum A. Malik
Balada
Bale Aksara
Balok Sf
Bambang Kempling
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Beno Siang Pamungkas
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Berita Duka
Berita Koran
Bernando J Sujibto
Berthold Damshauser
BI Purwantari
Binhad Nurrohmat
Bobby Gunawan
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi P. Hatees
Budiman S. Hartoyo
Burhanuddin Bella
Camelia Mafaza
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairul Akhmad
Chamim Kohari
Chavchay Syaifullah
Cover Buku
Cucuk Espe
D. Zaini Ahmad
D. Zawawi Imron
Dadang Ari Murtono
Dahta Gautama
Daisuke Miyoshi
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Danusantoso
Dareen Tatour
Darju Prasetya
David Kuncara
Denny Mizhar
Denza Perdana
Desi Sommalia Gustina
Desiana Medya A.L
Dewan Kesenian Lamongan (DKL)
Dewi Indah Sari
Dewi Susme
Dian Sukarno
Didik Harianto
Didik Kusbiantoro
Dina Jerphanion
Dina Oktaviani
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur
Dipo Handoko
Diyah Errita Damayanti
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddy Wisnu Pribadi
Dody Kristianto
Dody Yan Masfa
Donny Anggoro
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dr Junaidi SS MHum
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Wiyana
Dyah Ratna Meta Novia
Dyah Sulistyorini
Ecep Heryadi
Eddy Pranata PNP
Edeng Syamsul Ma’arif
Eep Saefulloh Fatah
EH Kartanegara
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Hendrawan Sofyan
Eko Hendri Saiful
Eko Windarto
Elnisya Mahendra
Elva Lestary
Emha Ainun Nadjib
Emil WE
Endah Sulwesi
Endo Suanda
Eppril Wulaningtyas R
Esai
Evan Ys
F. Moses
F. Rahardi
Fadlillah Malin Sutan
Fahmi Faqih
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fajar Kurnianto
Fanani Rahman
Fanny Chotimah
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Febby Fortinella Rusmoyo
Felix K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Gabriel Garcia Marquez
Galang Ari P.
Galuh Tulus Utama
Gampang Prawoto
Gandra Gupta
Ganug Nugroho Adi
Gerson Poyk
Ghassan Kanafani
Gita Nuari
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunoto Saparie
H.B. Jassin
Habibullah
Hadi Napster
Hadriani Pudjiarti
Halim HD
Halimi Zuhdy
Hamberan Syahbana
Han Gagas
Hanibal W. Y. Wijayanta
Hardi
Haris del Hakim
Haris Saputra
Harri Ash Shiddiqie
Hartono Harimurti
Hary B Kori’un
Hasan Aspahani
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
HE. Benyamine
Hendra Junaedi
Hendra Makmur
Heri CS
Heri Latief
Heri Listianto
Herman RN
Herry Lamongan
Heru CN
Heru Nugroho
Hikmat Gumelar
HL Renjis Magalah
Hudan Nur
Hujuala Rika Ayu
Huminca Sinaga
IBM. Dharma Palguna
Ibnu Wahyudi
Ida Farida
Idris Pasaribu
Ignas Kleden
Ignatius Haryanto
Iksan Basoeky
Ilham Khoiri
Imam Cahyono
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indra Intisa
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Ira Puspitaningsih
Irfan Budiman
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iskandar Zulkarnain
Ismail Marzuki
Iva Titin Shovia
Iwan Kurniawan
Jabbar Abdullah
Jafar Fakhrurozi
Jalan Raya Simo Sungelebak
Jamal D. Rahman
Jamal T. Suryanata
Javed Paul Syatha
Jayaning S.A
JILFest 2008
Jody Setiawan
Johan Edy Raharjo
Johannes Sugianto
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joni Ariadinata
Jual Buku
Jual Buku Paket Hemat
Juan Kromen
Julika Hasanah
Jurnalisme Sastrawi
Jusuf AN
Juwairiyah Mawardy
Ka’bati
Karanggeneng
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Keith Foulcher
Kemah Budaya Panturan (KBP)
Khansa Arifah Adila
Khoirul Inayah
Khoirul Rosyadi
Khudori Husnan
Ki Ompong Sudarsono
Kirana Kejora
Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia
Korrie Layun Rampan
Kostela
Kritik Sastra
Kukuh S Wibowo
Kurnia Effendi
Kurniawan
Kuswaidi Syafi'ie
L.N. Idayanie
Laili Rahmawati
Lamongan
Lan Fang
Langgeng Widodo
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Lely Yuana
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember
Liestyo Ambarwati Khohar
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lucia Idayanie
Lukman A Sya
Lutfiah
Lynglieastrid Isabellita
M Arman AZ
M Ismail
M Thobroni
M. Afifuddin
M. Arwan Hamidi
M. Lukluk Atsmara Anjaina
M. Lutfi
M. Luthfi Aziz
M. Nurdin
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.S. Nugroho
Mahendra Cipta
Mahmud Jauhari Ali
Mahmud Syaltut Usfa
Mahmudi Arif Dahlan
Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Martin Aleida
Maruli Tobing
Mas Ruscita
Mashuri
Masuki M. Astro
Matroni
Matroni Muserang
Media: Crayon on Paper
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Mia Arista
Mia El Zahra
Mikael Johani
Misbahus Surur
Misran
Mohamad Ali Hisyam
Mohammad Eri Irawan
Much. Khoiri
Muh. Muhlisin
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Rain
Muhammad Taufiqurrohman
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun
Muhammadun AS
Muhidin M Dahlan
Mujtahid
Mujtahidin Billah
Mukti Sutarman Espe
Mulyadi SA
Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik
Munawir Aziz
Musfarayani
Musfi Efrizal
Nafisatul Husniah
Nandang Darana
Naskah Teater
Nelson Alwi
Ni Made Purnamasari
Nikmatus Sholikhah
Nina Herlina Lubis
Nina Susilo
Ning Elia
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel-novel berbahasa Jawa
Novelet
Nunuy Nurhayati
Nur Azizah
Nur Hamzah
Nur Kholiq
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurul Aini
Nurul Anam
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi SA
Nyoman Tusthi Eddy
Obrolan
Okty Budiati
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Otto Sukatno CR
Oyos Saroso H.N.
Pagan Press
Pagelaran Musim Tandur
Palupi Panca Astuti
Parimono V / 40 Plandi Jombang
Pawang Surya Kencana
PDS H.B. Jassin
Petrus Nandi
Politik
Politik Sastra
Pradana Boy ZTF
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pringadi AS
Prof Dr Fabiola D. Kurnia
Prosa
Puisi
Puji Santosa
Puji Tyasari
Puput Amiranti N
Purnawan Andra
Purnawan Kristanto
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
Pustaka Ilalang Group
PUstaka puJAngga
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R. Ng. Ronggowarsito
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Rahmat Kemat Hidayatullah
Rahmat Sularso Nh
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rasanrasan Boengaketji
Raudal Tanjung Banua
Redland Movie
Reiny Dwinanda
Resensi
Rialita Fithra Asmara
Ribut Wijoto
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Ririe Rengganis
Risang Anom Pujayanto
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Roso Titi Sarkoro
Rozi Kembara
Rukardi
Rumah Budaya Pantura (RBP)
Rusmanadi
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saiful Amin Ghofur
Saiful Anam
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Salman S. Yoga
Samsudin Adlawi
Samsul Anam
Sanggar Lukis Alam
Sanggar Pasir
Sanggar Rumah Ilalang KSII
Santi Puji Rahayu
Sapardi Djoko Damono
Saroni Asikin
Sartika Dian Nuraini
Sastra dan Kuasa Simbolik
Sastra Jawa Timur
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang
SelaSastra Boenga Ketjil
SelaSastra Boenga Ketjil #33
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Setia Naka Andrian
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sinopsis
Siti Khoeriyah
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputra
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Slamet Rahardjo Rais
Soegiharto
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Spectrum Center Press
Sri Weni
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sucipto Hadi Purnomo
Sudirman
Sugi Lanus
Sukron Ma’mun
Sulaiman Djaya
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sungging Raga
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Supriyadi
Surya Lesmana
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyanto
Syaf Anton Wr
Syaifuddin Gani
Syaiful Amin
Syarif Wadja Bae
Sylvianita Widyawati
TanahmeraH ArtSpace
Tarmuzie (1961-2019)
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Presetyo
Teguh Setiawan
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Tia Setiadi
Tirto Suwondo
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tosa Poetra
Tri Nurdianingsih
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Ulul Azmiyati
Umar Fauzi
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Usman Arrumy
Utari Tri Prestianti
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W Haryanto
W.S. Rendra
Wahyu Prasetya
Wan Anwar
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wina Bojonegoro
Wita Lestari
Wong Wing King
Wowok Hesti Prabowo
Xu Xi (Sussy Komala)
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yanusa Nugroho
Yasraf Amir Piliang
Yayat R. Cipasang
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yopi Setia Umbara
Yudhi Herwibowo
Yudi Latif
Yusri Fajar
Yusuf Ariel Hakim
Yuval Noah Harari
Zacky Khairul Uman
Zainuddin Sugendal
Zamakhsyari Abrar
Zawawi Se
Zed Abidien
Zehan Zareez
Zhaenal Fanani
Zubaidi Khan
Zuniest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar