Senin, 08 Juli 2013

Berguru pada Anak-anak

Siti Khoeriyah *
http://sastra-indonesia.com

Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyyaatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa. Itulah doa yang senantiasa terlantunkan, dengan harapan anak-anak jadi sholih-sholihah. Tiada orang tua yang ingin anaknya tidak baik, tentu semua berharap anaknya hebat, bisa membanggakan orang tua dan keluarganya.
Namun dalam perjalanannya, orang tua tak selalu bisa bersikap baik dalam mengolah sang buah hati hingga menjadikan luar biasa. Sering kita sebagai orang tua lepas kendali dalam menyikapi ‘kenakalan’ anak. Semestinya, ‘kenakalannya’ patut disyukuri, seperti yang ditulis ustadz Miftahul Jinnan dalam bukunya: Alhamdulillah Anakku Nakal.

Kenakalan anak patut disyukuri, sebab menurut beberapa ahli pada buku-buku parenting, nakal identik dengan kreatif, pintar, dan banyak akal. Saya sering kewalahan menghadapi kenakalan anak lelaki, ada sisi positif yang terbayang di benak; ia memang pintar, Alhamdulillah. Yang benar, kita tak boleh memberi label nakal pada mereka. Label yang semestinya diberikan padanya ialah pintar, hebat, dan luar biasa.

Anak itu suci bersih; yang dirasakan, itulah yang dilontarkan. Saya takjub campur bahagia mendengar Mbak Rida, anak sulung saya yang berusia hampir 6 tahun, sedang menenangkan adiknya kala listrik di rumah padam. “Tenang dik, tidak usah takut. Kita takut hanya pada Allah.” Subhanallah, anak seusia itu bisa mengelola perasaannya, dan mampu memotifasi orang lain untuk tidak takut kegelapan.

Anak juga bisa jadi cermin. Cermin dari keyakinan dan perilaku orang tua, atau orang sekitarnya. Ada yang saya khawatirkan muncul dalam perilaku anak, yaitu perilaku saya yang kurang layak, salah satunya tak sabaran. Suatu sore sedang ngambek, karena marah dengan ketiga anak saya, tiba-tiba Dik Yumna, si bungsu berusia 3 tahun, bersandar di dinding dekat kamar mandi sambil mengelus dada berucap: “Ya Allah, paringono sabar ya Allah” Seketika marah saya hilang diganti senyuman, “Alhamdulillah” gumam saya sambil mengingat, seberapa sering saya berkata seperti yang diucapkan Yumna, sampai dia hafal dan bisa menerapkan sesuai keadaan.

Celoteh anak tidaklah statis, mereka perekam ulung, dan kita bisa dibuat kaget mendengar rekamannya. Dik Yumna dengan pamannya yang baru datang dari Surabaya, bawa buah tangan dari Thailand. “Ini nduk ada jajan” kata paman, sambil menunjuk toples permen warna-warni. Dik Yumna menerima toples, lalu melihat isinya. “Ini nggak sehat lho Om” kata Yumna sambil menaruh kembali toples permen tanpa ambil isinya. “Kenapa emangnya?” tanya pamannya. “Kan ada pewarnanya“ seru Yumna mengagetkan, karena mengira jawabannya permen membuat sakit gigi.
***

Anak banyak memberi pelajaran, kalau kita tak gengsi mengakuinya. Pernah saya merasa kasih sayang dan perhatian ini kalah dengan Mas Zidan, anak laki-laki saya yang masih TK. Bagaimana tidak, ketika saya cari sambil memanggil namanya, dia muncul dari arah kandang lalu melapor, ia telah memberi makan dan minum sapi. “Subhanallah, perhatian sekali anak ini” batin saya. Pembantu (khadimat) juga bercerita, pernah Mas Zidan mengingatkan untuk tidak lupa makan. Sedang di beberapa kesempatan, Zidan saya ajak ke acara pengajian, ia tak lupa bawakan makanan untuk adiknya yang ditinggal di rumah.

Banyak hikmah terperoleh dari interaksi dengan anak. Kita mungkin tak berharap anak berbuat sama persis, atas apa yang kita ajarkan. Tapi memberi contoh, tentu dengan kerja nyata, sedikit banyak, anak akan mengadopsinya. Hampir setiap kejadian lalai, Dik Yumna selalu minta maaf, dan mengulurkan tangan sambil menambahkan “nggak sengaja.” Saya dulu bukan termasuk orang yang mudah mengatakan “maaf,” tapi setelah dapat pelajaran dari si kecil, jadi ringan berkata “maaf” bila bersalah.

Anak-anak pun jadi contoh baik beribadah. Dalam berpuasa sunah, si sulung memberi motifasi. Suatu sore, kala puasa sunah Senin Kamis, Rida bercerita kalau tadi di sekolah pengen makan donat, karena melihat ustadzah makan di depannya. Lucu sekali mendengar dia bercerita, sampai saya tak bisa menahan tawa. Tapi melihat dia lemes, lalu saya bilang, kalau ustadzah tak tahu Mbak Rida sedang berpuasa. Jikalau tahu, tentunya tidak makan di depan Mbak Rida.
***

“Ummi, punya uang receh?” tanya Rida di suatu malam jum’at. “Untuk apa?” tanya saya. “Mau tukar” jawabnya sambil perlihatkan uang pecahan Rp 5.000. “Memangnya untuk apa?” tanya saya penasaran, kok tukar, tidak minta saja. “Untuk infaq”. O iya besok kan jum’at, pikir saya sambil mengingat di mana menaruh uang receh tadi sore. “Coba lihat di atas kulkas”, Mbak Rida segera menuju kulkas dan menghitung uang receh yang dimaksud. “Jangan semua diinfaqkan, ya mbak?” pinta saya. “Memangnya kenapa?” tanyanya membuat saya kaget, dan sejenak kebingungan harus menjawab bagaimana. Infaq tak boleh banyak? Atau infaqnya seribu saja, atau… Saya ragu, karena kalau salah memberi jawaban bisa diskak. “Infaqnya berbagi sama adik ya?” Alhamdulillah, akhirnya bisa juga keluar jawaban yang baik. “Dik Yumna kasih seribu, ya” lanjut saya lega. Terus terang saya malu kalau ketahuan memilih sedikit berinfaq, dengan alasan uang memang tidak banyak. Astaghfirullah…

Anak juga mengajari bersabar menghadapi sakit, menggunakan obat herbal sebelum ke medis. Seperti yang terjadi pada anak sulung saya kala demam di malam hari. Dia tak mau diberi obat penurun panas, meski panasnya meninggi. “Ayolah nduk, minum obat ya?” bujuk saya cemas. Tapi tetap tak mau, dibawa ke puskesmas juga tidak mau, hingga mengingau nyaris kejang. Saat itu yang saya lakukan hanya mengompresnya dan memohon kepada-Nya agar diberi kesembuhan. Tegang, cemas, khawatir dan bingung mesti bagaimana. Di saat-saat menegangkan, tiba-tiba Mbak Rida minta dibuatkan kunyit dan madu saja. Segera saya ke dapur membuatkan jamu kunyit, madu dan jeruk nipis. Beberapa sendok jamu kunyit saya berikan, tak lupa parutan bawang merah dioleskan di sekujur badannya. Selang satu jam kala terbangun, saya periksa suhu tubuhnya Alhamdulillah menurun. Keesokan harinya sudah sehat seperti sedia kala.

Kejadian demikian berulang 2 tahun berikutnya. Sekitar jam 10.00 saya ditelfon guru kelasnya, diminta jemput Rida karena panas. Setelah menyelesaikan tugas saya di sekolah, segera meluncur ke SDIT sambil beruraian air mata, khawatir kondisi sang buah hati. Kala saya ajak ke Rumah Sakit, dia menolak, akhirnya kami pulang. Setelah banyak minum air putih, makan bubur halus, dan tidur sekitar satu jam, tiada perubahan, bahkan suhu tubuhnya meninggi. Diberi obat atau diajak ke puskesmas tak mau, justru minta dibuatkan kunyit dan madu.

Kenapa saya berpikir harus minum obat kimia, agar cepat sembuh, karena besok melakukan perjalanan jauh? Obat herbal kan reaksinya lambat? Ya Allah, mengapa saya egois? Hanya karena ingin bertemu ibu dan keluarga besar di acara pernikahan bulek, memaksa anak sedang sakit untuk cepat sembuh? Sakit ialah kehendak-Nya dan menyembuhkan pun hak-Nya. “Maafkan ummimu ya nduk,” batin saya perih. Alhamdulillah, keesokan harinya kami tetap bisa bepergian, dengan selalu melantunkan doa, Allaahumma ‘aafinii fii badanii Allaahumma ‘aafinii fii sam’ii Allaahumma ‘aafinii fii basharii.
***

Kadang pertanyaan anak membuat kita yang tadinya meneteskan air mata, tiba-tiba tersenyum. Di awal kepergian suami, saya sering menangis sendiri di kamar. Bagaimana tidak, suami meninggal di usia muda, 39 tahun. Anak-anak masih balita. Masih saja saya merasa bersalah karena belum sempat minta maaf atas kesalahan selama bersama suami. Suami koma di hari ke lima opname, sehari sebelum meninggal. Dan saya tiada di sisinya, pulang untuk menidurkan anak-anak.

“Ummi ingat abi, to?” tanya salah satu mutiara saya ketika melihat air mata di wajah umminya. Apakah anak-anak merasakan kesedihan yang saya rasa? Batin ini berbisik. Demi melihat ketiga buah hati, hilanglah duka di hati; riang, ceria, dan tegar. Ya, saya harus tegar, sabar! tekat saya. Sungguh banyak hikmah dari tingkah anak-anak. Mereka dapat jadi guru, sebab darinya bisa belajar tanpa harus buka buku.

*) Siti Khoeriyah, S.Pd, lahir di Bogor, 25 Agustus 1976, adalah Wali dari Ananda Farida Muthi’ah Fathin (kelas 3-Utsman), Syauqi Ahmad Zaidan, dan Sausan Aqila Yumna. Alamat sekarang di Jenangan Ponorogo. Penulis adalah istri dari Miftahul Muhtadin (almarhum).
Dijumput dari:  http://sastra-indonesia.com/2013/06/berguru-pada-anak-anak/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest