Rabu, 30 Desember 2020

ODE UNTUK PAK EDO

Atafras *
 
Ada guru baru di sekolahku. Guru bidang studi Bahasa Inggris. Pak Edo Gunawan Master Pendidikan. Orangnya sebetulnya gagah dan tampan, tapi menurutku sangat menyebalkan. Rambutnya yang selalu awut-awutan menambah lengkapnya kesan yang tidak menyenangkan bagiku. Mungkin juga bagi kebanyakan teman-temanku.
 
Setiap ada jadwal pelajaran Bahasa Inggris, perutku selalu mules. Pasalnya karena Pak Edo selalu saja punya alasan untuk menghukumku. Yang lupa bawa buku lah, yang baju tidak kumasukkan lah, atau bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan pun, aku terkena hukuman. Macam-macam pula bentuk hukumannya. Kadang skotjam, kadang sit-up, yang sering itu, Stand-up, alias berdiri di depan kelas. Malu? Sangat… Sesekali aku pernah bolos, malas ikut pelajaran malah ngumpet di UKS, pura-pura sakit. Eh….ujung-ujungnya Pak guru menyebalkan itu tahu. Dan esoknya, hukuman yang kurasa lebih berat pun harus kuterima. Asli, lama-lama aku pun menjadi semakin malu, karena selalu saja aku stand-up di depan kelas dan mengikuti pelajaran Pak Edo dengan berdiri. Bayangkan, dua jam pelajaran, alias dua kali empatpuluh menit, alias delapan puluh menit, atau sama dengan satu jam duapuluh menit aku harus berdiri. Uh, betul-betul menyebalkan pak guru yang satu ini. Satu-satunya yang membahagiakanku saat seperti itu adalah bunyi bel penanda pergantian pelajaran. Karena dengan begitu, Pak Edo pasti pindah ke kelas lain, dan aku bisa duduk dengan lega mengikuti pelajaran lain dari guru yang lain. Bagiku, mengikuti pelajaran Bahasa Inggris adalah siksa.
 
“Eh, Man, kamu mengapa sih kok nggak mau berusaha?” Yanto teman akrabku tiba-tiba bertanya, saat aku sudah duduk.
 
“Maksudmu?” Tanyaku balik dengan nada agak jengkel kepadanya. “Usaha bagaimana?’ Aku belum mengerti arah pembicaraannya.
 
“Ya… usaha belajar Man, yang sungguh-sungguh, biar nggak stand-up terus kalau pas pelajaran Bahasa Inggris. Masa Kamu nggak malu sih, setiap ada pertanyaan atau quis dari Pak Edo enggak bisa jawab, terus ikut pelajaran sambil berdiri gitu. “ Papar Yanto menjelaskan. “Nih, lihat nih! Aku sampai beli buku ini supaya bisa mengikuti alur pembelajaran Pak Edo, supaya nggak kena stand-up. Dan Alhamdulillah, sekarang aku jadi lebih enjoy mengikuti pelajaran beliau.” Yanto menyodorkan bukunya kepadaku.
 
“Ah….” kutarik nafas berat seraya menerima buku itu, “Kamu tahu kan Yan, gimana aku bisa beli buku? Aku nggak tega minta sesuatu dari emakku.” Aku hanya bisa menunduk, merenungi nasibku. Pilu.
 
“Ok deh, Man, gini aja, buku ini kamu buat resumenya, kamu tulis di buku catatanmu. Nanti setelah selesai kembalikan padaku. Gimana?”
 
“Ah, enggak lah, Yan. Trimakasih. Aku malas, biar saja gak papa stand-up terus. Lagipula Pak Edo yang lebay. Biar saja kuikuti saja pelajarannya dengan muak hati.” Sahutku menolak tawaran Yanto dan mengangsurkan buku itu.
 
“Parman..Parman…aneh kamu itu, kamu lho sebetulnya lebih pintar daripada aku. Tapi…ya sudahlah, kalau begitu terserah kamu.” Yanto pun memasukkan buku itu kembali ke dalam tasnya.
 
Obrolan kami pun terhenti karena bu guru IPS sudah memasuki kelas. Kami pun larut kembali dalam pikiran masing-masing dan mengikuti materi berikutnya. Di dalam hatiku sebetulnya aku mengakui, bahwa sejak Pak Edo mengajar di kelas kami, banyak teman yang jadi kian semangat belajarnya. Motivasi mereka macam-macam, ada yang karena malu dihukum terus, ada yang karena Pak Edo tampan, ada yang karena memang ingin bisa berbahasa Inggris dengan baik. Satu contoh diantaranya adalah Yanto. Anehnya, kok aku tidak seperti mereka. Aku justru muak pada cara Pak Edo setiap kali mengajar di kelas kami. Meskipun aku tahu pasti, Pak Edo sudah berbuat adil, siapa pun yang tidak bisa menjawab pertanyaan quisnya, pasti stand-up. Dan itu berlaku untuk siapa saja, siswa laki-laki maupun perempuan.
 
Semakin hari semakin sedikit jumlah temanku yang stan-up. Dan Itu artinya model pembelajaran yang diterapkan Pak Edo di kelasku telah berhasil. Tapi, makin hari aku pun makin sebal dan jengah kepada guru Bahasa Inggris sok pintar itu. Hingga pada suatu ketika, terjadi sesuatu di luar dugaanku.
 
Sore itu, seperti biasa, aku asyik dengan sabit di tanganku. Mencari rumput untuk sepasang kambing bantuan dari desa yang diberikan kepada semua pelajar yatim di desaku ini. Setelah kurasa cukup, rumput-rumput itu pun kuikat dan kutata di boncengan onthelku, tiba-tiba Cak Rokhim tetanggaku berteriak dari kejauhan.
 
“Man! Parman…!” tangannya melambai sambil berlari ke arahku.
 
Belum sempat juga aku bertanya, Cak Rokhim sudah berada di dekatku dengan nafas ngos-ngosan, “Man….emakmu, Man. Emakmu ditabrak orang, sekarang di puskesmas Kembangan.”
 
Tanpa banyak tanya aku pun mengikuti langkah Cak Rokhim yang segera menuntun sepedaku dengan setengah berlari.
 
Sesampai di puskesmas, di ruang UGD, kulihat emak dikerumuni banyak orang. Mereka tampaknya bertanya macam-macam pada emak yang menjawab dengan bicara ala ndesonya. Ada Pak dokter dan perawat, ada banyak orang juga yang tidak kukenal, dan ada seorang perempuan muda yang duduk di sebelah emak. Aku tidak sempat berpikir siapa dia. Di kepala dan siku kiri emak ada balutan perban. Nampak ada bekas luka yang ditutup jahitan.
 
“Lha…..ini anak saya datang…., sini Le…“ Ah, emakku ini sok gaul juga.
 
“Mak gak papa?” Tanyaku pendek.
 
“Alhamdulillah, Le, Emak gak papa. Mak tadi itu ditabrak orang di depan pasar. Emak juga nggak tahu gimana kejadiannya. Emak cuma ingat pas dagangan pisang kita itu habis, emak sangat gembira, dan maunya langsung pulang. Pas jalan cari ojekan, terus emak sudah nggak ingat lagi, Le…”
 
“Kata orang-orang, ibu ini ditabrak lari oleh pemuda bermotor ninja.” Sahut perempuan itu. “Melihat jalanan depan pasar yang macet, dan banyak orang berkerumun seperti ada yang butuh bantuan, suami saya segera turun dari mobil dan tidak tega, akhirnya ibu anda kami bawa ke sini. Ibu masih dalam kondisi pingsan tadi saat bapak-bapak ini membantu kami membawa ibu.”
 
Sesaat kemudian, datang seseorang dengan menenteng kresek putih berisi banyak sekali obat-obatan. “Ini, Ma. Letakkan di meja itu!” Ucapnya seraya mengangsurkan bungkusan kresek kepada perempuan yang sedang berbicara.
 
Semua mata beralih tertuju kepadanya. Termasuk mataku. Dan spontan jantungku berdegup hebat. Ada rasa malu dan bersalah yang luar biasa. Dengan kikuk kusapa dan segera kusalami tangan lelaki itu. “Pak Edo…” pucat pasi rasanya saat mendekati beliau. Seketika hilang semua rasa sebal dan muak.
 
“Lho, kok kamu, Man…ini ibumu ya?” tanya beliau bijak. Orang yang selama ini sering kumaki dalam hati, ternyata adalah pahlawan penyelamat.
 
Saat Pak Edo dan istri beliau berpamitan, berkali kuucap terimakasih. Sebelum masuk mobil, beliau pun sempat menyodorkan beberapa lembar uang berwarna biru kepadaku. Aku menolaknya, tapi beliau terus memaksa.
 
Aku kembali melangkah ke dalam puskesmas setelah mobil Pak Edo hilang dibalik tikungan. Hanya satu pikiranku saat itu. Aku hendak membeli buku Pintar Berbahasa Inggris seperti milik Yanto. Dan, aku berjanji dalam hati, akan belajar sungguh-sungguh. Yakinku, aku pasti tidak akan terkena stand-up lagi.
 
“Pak Edo, maafkan saya….” Desisku dalam hati. Tiba-tiba aku tak sabar pada pertemuan kami berikutnya di kelas, akan ada ode untuk Pak Edo, sebuah ucapan tulus dariku. Bukan lagi umpatan dalam hati, bukan lagi rasa muak, dan bukan lagi makian yang tersembunyi. Seketika, aku ingin berteriak, “Trimakasih Pak Edo……!“ lalu bisikku kembali, “Selamat tinggal stand-up…!”
***
____________

*) Atafras, nama aslinya Atrik Trisnowati Anisa Fitri Rasyida. Lahir di Surabaya 17 Oktober 1975. Aktif di KOSTELA dan FP2L. Seorang guru di SMP Negeri 1, Sekaran, Lamongan. http://sastra-indonesia.com/2020/07/ode-untuk-pak-edo/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest