Masih tetap tersenyum Untuk Kekasih-Mu
Ketika ku tertidur lelap, dalam senyum malam gelap
Ketika ku tertidur lelap, dalam senyum malam gelap
Bahkan
sedikitpun aku tidak bisa melihat
Meski
tuk sejenak menatap diriku
Sekejap
aku menoleh awan kanan
Cayaha
menawan torehkan lambaian
Indah…
Dan
aku hanya bisa tersenyum
Akupun begegas berdiri
Perlahan menegakkan urat kaki
Aku
coba raih cahaya itu
Tapi
aku malu…
Dan
aku tetap terdiam dalam malu ku
Aku
terus menatapnya sambil tersenyum
Tapi
apakah cahaya itu melihatku ?!?
Sedang
aku sendiripun tak mampu
Melihat
hinaku dalam gelapku
Aku kembali terduduk dalam gelap
Terus memandang…
Dan
lagi aku tetap tersenyum
Tersenyum
manis…
Aku
mencoba mengayuh tangan
Berharap
dia mengajakku untuk menari
Menari
bersamanya diluas sana
Aku sempit disini
Dengan gelap yang membatasiku untuk bergerak
Apalagi
menapak
Tapi
apakah aku pantas menari bersamamu ?!?
Sedang
bajuku masih penuh dngan lumut
Aku mencoba sedikit meniru tarianmu
Tetap dalam gelapku
Dan
berharap hanya kau dan Dia yang tau aku menari
Syafaat yang kau bawa, berupa kemuliaan yang tak terbeli
Tapi kau menawarkan itu hanya dengan dalamnya rasa cinta
Itu
sebabnya aku masih tetap tersenyum
Meski
dalam gelap dengan lumpur yang mememelukku dengan erat…
Allah…
Andai ada 40 orang yang kelak akan mendapat pancaran cahaya itu
Ijinkan aku untuk menjadi orang yang ke-40 yang mendapat percikannya
Allah…
Allah…
Andai ada 40 orang yang kelak akan mendapat pancaran cahaya itu
Ijinkan aku untuk menjadi orang yang ke-40 yang mendapat percikannya
Allah…
Meski
aku adalah orang yang ke-40
Jadikan
aku pelengkap sebagai penyempurna 40 pancarannya
Allah…
Cahaya itu adalah kekasihMu
Aku
mencintaiMu dan ijinkan aku mencintai kekasihMu
Karna
aku butuh cahaya
Dan
masih tetap butuh cahaya
Dari
Kekasih-Mu… Muhammad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar