Selasa, 19 Desember 2017

Para Penulis yang Menjengkelkan

A.S Laksana
Jawa Pos, 15 Agu 2016

ADA sejumlah pengarang yang saya benci karena mereka keterlaluan; bukan saja karena karya-karya mereka bagus, tetapi juga karena pemikiran mereka terasa mengada-ada. Jorge Luis Borges, pengarang Argentina, adalah yang paling saya benci.

Dia terlalu pintar dan sepertinya sudah membaca semua buku sepanjang hidupnya. Sementara kebanyakan pengarang berusaha meyakinkan pembaca bahwa cerita mereka adalah ”nyata” dan masuk akal, Borges menulis cerita untuk membuat kita ragu-ragu apakah yang ditulisnya benar-benar terjadi atau tidak.

Dia menulis fiksi dengan wibawa dan otoritas seorang yang penuh pengetahuan, dengan penuturan yang dingin dan cerdas, seolah-olah dirinya sedang menyampaikan tulisan ilmiah tentang sebuah dunia yang fantastis.

Ada juga cerpennya yang mencantumkan ayat Alquran sebagai kutipan pembuka; saya yakin dia menggunakannya sebagai perangkat untuk meneguhkan ”kenyataan” yang sedang disampaikannya. Bukankah Alquran bagi orang Islam adalah kitab tentang kebenaran sejati?

Pernah dia mengulas sebuah novel dan menerbitkannya di jurnal ilmiah –dia membahas edisi kedua novel tersebut dan menyebutkan revisi di beberapa bagian– dan sejumlah orang tertarik dengan novel yang diulasnya. Mereka menelepon penerbitnya, menanyakan novel itu, dan pihak penerbit menjawab tidak pernah menerbitkan novel tersebut.

Borges memang mengulas novel yang tidak pernah ada. Dia merasa menulis novel adalah pekerjaan yang sangat melelahkan. Maka, ketika memiliki gagasan yang hanya cocok untuk ditulis sebagai novel, dia memilih menulis ulasannya, seolah-olah novel itu sudah terbit.

Pengarang lain yang juga ajaib cara berpikirnya adalah James Joyce. Pengarang Irlandia itu sangat menyukai Ulysses karya Homerus dan ingin memberikan judul Ulysses untuk semua cerita yang ditulisnya. Yang patut dikenang dari Joyce adalah gagasannya untuk menulis novel yang hingga seratus tahun kemudian orang tetap sulit memahaminya. Maka, lahirlah novelnya, Ulysses, dan dia diakui sebagai salah seorang penulis yang paling berpengaruh pada abad kedua puluh.

Di Meksiko ada Juan Rulfo, pengarang yang sangat dikagumi oleh Gabriel Garcia Marquez. Dia menerbitkan novel tipis berjudul Pedro Paramo, sebuah novel yang naratornya nyaris tidak melakukan apa-apa, kecuali menyampaikan kalimat-kalimat transisi. Jalan cerita novel tersebut digerakkan oleh tokoh-tokohnya, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.

Pengarang berikutnya yang sangat menjengkelkan ialah Milorad Pavic, novelis Serbia yang menulis Dictionary of the Khazars. Kita bisa merasakan pengaruh Borges pada sejumlah karyanya, tetapi dia menambahkan sesuatu yang unik dalam bentuk penceritaan.

Dengan novel pertamanya itu, yang terbit saat penulisnya berusia 55 tahun, Pavic menceritakan punahnya sebuah etnis Yahudi karena berpindah agama, yang disampaikan dalam tiga versi: Kristen, Islam, dan Yahudi. Versi bahasa Indonesia-nya berjudul Kamus Khazar, diterjemahkan dan diterbitkan beberapa tahun lalu atas inisiatif Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta.

Sebelum menerbitkan novel tersebut, Pavic memikirkan bentuk novel yang bisa dibaca mulai dari halaman mana saja dan diakhiri di halaman mana saja, tidak perlu dari halaman awal sampai halaman akhir. Terus-menerus memikirkan bentuk yang seperti itu, akhirnya dia menemukan juga jalan keluar: sebuah novel dalam bentuk kamus.

Kita tahu bahwa kamus, juga ensiklopedia, adalah buku yang orang bisa membacanya dari halaman mana saja dan mengakhirinya di halaman mana saja. Ketika menuliskan novelnya dalam bentuk kamus, dengan lema yang tersusun urut sesuai abjad, dia mempersilakan para pembaca untuk menikmati ceritanya seperti membuka kamus. Orang tidak perlu membaca novel itu secara linear dari halaman awal menuju halaman akhir, sama halnya dengan kita tidak harus membaca kamus urut dari halaman pertama sampai halaman penghabisan.

Juga, karena bagian demi bagian dalam novel itu disusun menurut urut-urutan abjad, susunannya bisa berubah juga ketika ia diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Penerjemahan ke dalam bahasa Jepang, misalnya, niscaya akan melahirkan susunan yang berbeda. Sebab, urutan abjadnya berbeda.

Sebelum novel itu ditulis, gagasan untuk menerbitkan cerita yang bisa dibaca dari halaman mana pun dan diakhiri di halaman mana pun tentu terasa mengada-ada. Selama ini kita mengenal novel sebagai bacaan yang harus dibaca sejak halaman pertama hingga halaman terakhir.

Kita akan kehilangan kenikmatan membaca jika langsung melompat ke bab terakhir setelah selesai membaca bab pertama, apalagi jika yang kita baca adalah cerita detektif. Kita tahu bahwa di bagian akhir penulis akan menyampaikan siapa pelaku pembunuhan, tetapi kita tidak mau langsung membaca halaman terakhir. Sebab, itu akan membuat kita kehilangan kenikmatan membaca.

Tetapi, Milorad Pavic, dengan pemikiran yang terasa mustahil diwujudkan, mencoba membuat pembaca mendapatkan pengalaman lain dalam menikmati novel. Dari gagasan yang terasa mengada-ada itu, dia melahirkan sebuah inovasi dalam bentuk penceritaan. Selain bentuknya seperti kamus, novel Kamus Khazar terbit dalam dua versi, yakni versi feminin dan maskulin. Saya membaca versi maskulinnya, yang membubuhkan pengantar ringkas: ”Ini adalah versi maskulin; versi feminin novel ini berbeda satu kata dari versi maskulinnya.”

Lama saya dibuat penasaran apa satu kata yang membedakan versi maskulin yang saya punya itu dengan versi feminin, yang tidak berhasil saya dapatkan. Lama kemudian, ketika saya sudah melupakan rasa penasaran saya, seorang teman memberi tahu bahwa perbedaannya adalah pada angin yang berembus. Pada versi maskulin, angin yang berembus adalah angin maskulin; pada versi feminin, angin yang berembus angin feminin. Itu seperti tindakan kekanak-kanakan oleh seorang tua, tetapi kreativitas memang sering mengandung unsur kekanak-kanakan.

Novel-novelnya yang lain tetap dikerjakan dengan kepedulian terhadap bentuk. Salah satunya ialah Last Love in Constantinople, disusun bab demi babnya mengikuti gambar-gambar kartu tarot. Pavic memberikan pengantar ringkas untuk novelnya: ”Novel ini bisa Anda gunakan sebagai panduan untuk meramal dengan kartu tarot, bisa juga Anda baca secara urut dari awal sampai akhir sebagai novel.”

Pavic memang orang yang suka mengada-ada dan dia, sebagaimana penulis-penulis lain yang tidak puas terhadap bentuk-bentuk penceritaan yang standar, mencoba memikirkan bentuk-bentuk baru. Tidak semuanya berhasil, tetapi kreativitas memang sering bermula dari pemikiran yang seperti mengada-ada dan terasa muskil sebelum orang berhasil mewujudkannya.

Masih ada lagi sejumlah penulis yang menjengkelkan, di antaranya Bohumil Hrabal dari Ceko. Dia menulis novel dalam satu kalimat panjang dan sampai halaman terakhir, kalimatnya tidak berakhir. Dia tidak membubuhkan satu titik pun di dalam novel itu.

Sebetulnya saya ingin melihat hal yang sama terjadi di dalam kesastraan kita serta menjumpai para pengarang yang tekun memikirkan bentuk dan sama menjengkelkannya dengan mereka. (*)

*Akun Twitter: @aslaksana
https://www.jawapos.com/read/2016/08/15/44957/para-penulis-yang-menjengkelkan

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest