Jumat, 30 Mei 2014

Puisi dan Penjajahan Estetika

Fadlillah Malin Sutan *
harianhaluan.com 22 April 2012

Perbincangan tentang sajak agaknya lebih kepada individu puisi, karena ada jebakan untuk menyamakan sajak dengan puisi, yang pada hakekatnya tidak sama, se­bagaimana kata Pradopo (1984:2) puisi itu merupakan jenis sastra yang melingkupi sajak, sedangkan sajak adalah individu puisi, dalam istilah bahasa Inggrisnya puisi adalah poetry dan sajak adalah poem. Memang sebelum ada istilah puisi, istilah sajak untuk menyebut juga jenis sastranya (puisi) ataupun individu sas­tra­nya (sajak). Namun dalam perkembangan yang terjadi banyak juga disamakan orang.


Puisi sering disamakan orang dengan kata-kata yang indah. Ketika ada kawan-kawan yang merangkai kali­mat dan terasa indah, maka ada yang mengatakan “waduh puitisnya”. Namun mengapa ada kawan-kawan atau saha­bat mempertanyakan, ketika membaca puisi Indonesia terakhir ini, terasa ada atau banyak yang tidak indah dan bahkan tidak dimengerti. Seperti perta­nyaan seorang ibu guru SMU kepada Gus tf (2005:xi), “Apakah sebena­rnya maksud kata daging pada judul buku puisi Anda?” dan penyair pun sulit untuk menja­wabnya. Dalam pertanyaan itu, sesungguhnya sudah terja­di jarak yang cukup jauh tentang persepsi keindahan.

Agaknya mirip dengan kejadian ketika banyak orang tua sulit memahami persepsi keindahan anak-anaknya yang berselera punk dan selera pop lainnya. Sehingga sering dide­ngar para orang tua menga­takan, “aku tidak paham, apa indahnya anak laki-laki mema­kai anting-anting dan gaya rambut seperti itu?”. Dalam hal ini bukan tidak mungkin sesungguhnya sudah terjadi “jarak” yang cukup jauh, sehingga tidak termasuki, dan selanjutnya tentu tidak terpa­hami.

Tahun 90-an dunia perpui­sian heboh dengan pebicaraan “puisi gelap” dengan tokohnya Afrizal Malna, dan tahun 2000-an heboh dengan “sastra mazhab selangkang” (SMS), Ayu Utami, Jenar, Binhad, Hudan versus Taufiq Ismail. Tentu akan terjadi juga, bagi berbagai ibu guru SMU, ten­tang sulit dan tidak dapat dipahaminya bagaimana kein­dahan puisi-puisi “Di Bawah Kibaran Kain Sarung” karya Djoko Pinurbo.

Estetika yang berjarak

Dalam dekade ini, dalam puisi Indonesia, “jarak” estetika (keindahan) itu semakin ba­nyak, apalagi dalam era globa­lisasi, semua seakan tumpah ruah begitu saja, dan kita seakan berada di dunia yang asing. Semakin jauh “jarak” yang terjadi, apalagi semakin tidak ada niat dan tindakan untuk memasukinya, sema­kin tidak dipahami, maka dia hanya dihadapi dengan pra­sang­ka dan dugaan yang tidak terpahami juga. Dengan demi­kian terjadilah “perang pra­sangka”.

Mungkin yang diperlu­kan adalah kesadaran, bahwa perubahan zaman bergerak dengan cepat, sebagaimana di ungkapkan Afrizal Malna sebagai abad yang berlari, mungkin lebih dari itu. Zaman tidak mungkin menetap, resep­si keindahan bergerak beru­bah dengan cepat. Kita tidak mungkin menutup diri, hanya dengan demi­kian akan me­mung­kinkan untuk memahami bahwa ada fenomena ‘sejarah yang berulang’, ada filosofi dasar perubahan yang memung­kinkan kita untuk memetakan dengan baik.

Persajakan dalam puisi Indonesia bergerak pada este­tika prase, dan potongan meta­for yang melompat lompat begitu saja, yang tidak lagi menari lemah gemulai seperti deklamasi, berge­rak kepada sesuatu yang selama ini dilegitimasi tidak indah maka seka­rang dikatakan indah. Bagaimana sesuatu yang selama ini di tengah masyarakat adalah buruk dan tidak bermo­ral, tiba-tiba dunia puisi menghadirkannya sebagai sesuatu yang indah dan bermoral. Masyarakat tidak menerimanya, masya­ra­kat marah kepada penyair, sulitnya, penyair berbalik mema­rahi masyarakat. Seba­gaimana terjadi pada puisi-puisi “Kuda Ran­jang” Binhad Nurrohmat (polemik SMS), dan penyair memarahi siapa saja yang bersuara miring tentangnya. Persoalannya, yang terjadi adalah estetika penyair sudah jauh berbeda dengan masyarakat, “jarak” mereka sudah jauh, sehingga sulit untuk memahami.

Estetika yang berjarak itu adalah suatu diskur­sus, dan diksi; pilihan kata, sudah merupakan; menjadi “dunia”, dengan maksud bahwa ketika kata-kata sudah dipilih, waktu itulah direkam pan­dangan dunia, sikap hidup, wawasan, politik, budaya, agama, yakni; berada pada kata itu, ini yang membuat dia berja­rak, jarak yang tidak terjangkau.

Penjajahan Estetika

Kemudian ada kehen­dak untuk saling memak­sakan konsep keinda­hannya, dan memonopoli kebenaran (baca: kebena­ran tunggal). Memak­sakan estetika kita kepada orang lain atau masyarakat dan melakukan penjajahan; adalah tindak kriminal estetika. Estetika yang berjarak dapat dimak­lumi, akan tetapi tinda­kan penjajahan estetika (ba­ca;kolonialisme estetika) suatu tindakan yang tidak dapat diterima secara kemanusiaan.

Penjajahan estetika berbe­da dengan estetika penjaja­han, pada penjaja­han estetika terjadi pemak­saan estetika, baik secara halus maupun secara kasar, sembunyi atau terang-terangan, suatu tinda­kan kekerasan. Namun kalau estetika penjajahan adalah bagai­mana indahnya pen­jajahan, bagaimana sisi positif penjajahan, bagai­mana meles­tarikan penjajahan.

Kolonialisme Estetika ada­lah sungai-sungai yang akan bermuara kepada imperialisme estetika, yakni kerajaan besar dari penja­jahan estetika. Contohnya, tentang kecantikan terha­dap perempuan, baik dalam sastra, maupun di luar sastra, untuk seluruh dunia, bahwa yang dikata­kan perem­puan cantik itu adalah perem­puan berkulit putih. Ini adalah impe­rialisme estetika, dengan pengertian selanjutnya, bahwa perempuan berkulit sawo matang (hitam, kuning, me­rah, coklat) adalah buruk, harus memutihkan kulitnya kalau ingin cantik, ini yang universal. Berlom­ba-lombalah perempuan timur untuk me­mu­tihkan kulit­nya. Begitu jugakah dalam puisi, bahwa berpui­si dengan berbahasa Eropa, baru hebat, dan indah, serta diakui dunia? Antalah….

*) Staf FIB Unand, Mahasiswa S3 Kajian Budaya Universitas Udayana

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest