Minggu, 03 April 2011

Sketsa Dialog Astral *

Draft Pembicaraan Atas Kumpulan Cerpen Syekh Bejirum dan Rajah Anjing Fahrudin Nasrulloh

M.S. Nugroho**
http://sastra-indonesia.com/

Membaca cerpen-cerpen Fahrudin Nasrulloh dalam Syekh Bejirum dan Rajah Anjing seperti mengikuti tradisi mawaca langsung dari kitab lama tanpa lagu. Artinya: tegang, sukar, ruwet, berbuih-buih, nglangit, nglangut, sekaligus penting, menantang, dan mengasyikkan.

Mawaca yang pernah saya saksikan dulu (sekitar tahun 1987) justru tanpa membaca kitab. Pembawa mawaca menyadari kalau bahasa yang dipakai sudah melewati masa yang berbeda, budaya yang berbeda, sehingga perlu strategi berbeda untuk menyampaikannya. Kitab itu memang di hadapannya tetapi langsung diterjemahkan dalam ragam lisan yang aktual. Dengan demikian bisa lebih komunikatif. Karena bersastra itu juga berkomunikasi, berkomunikasi yang estetis.

Pemilihan kata, pemilihan tema, dan keseluruhan struktur sastra itu untuk komunikasi tersebut. Komunikasi itu bias gayeng jika komunikan dan komunikator menyepakati simbol-simbol kebahasaan yang sama, atau yang diproyeksikan bersama.

Jika tidak, simbol-simbol kebahasaan itu– dalam kasus cerpen Fahrudin adalah diksi, akan tampak sebagai arkais, anakronis, atau secara umum dalam hal ini tampak sebagai eksotis. Namun ini membuat ruang pandang bahasa cerpen Fahrudin jadi lebih terbatas. Orang yang tidak menguasai istilah bahasa Jawa (misalnya getih, pejuh, cangkem, jedul, ujug-ujug, mungsret, jugrug, dan londo) dan beberapa istilah Arab (maqam, tarkhim) akan asing, atau menurut Umar Kayam kurang comfortable.

Demikian juga dengan tema-tema yang diusung akan berpengaruh pada kenyamanan komunikasi. Pada sisi lain, penggunaan diksi dan morfologis tertentu yang genit ini, (misalnya berkejora, debuan bergeliutan, mengecritkan, ternyana, pletikan, menyauk, dikesiur, diblejeti, sesengkringan, dumadakan, ecek-ecek, dan calang mata) tentu akan menyumbang khasanah bahasa Indonesia. Baik akhirnya berterima maupun tidak.

Kegenitan ini berlebih ketika menggunakan imagery. Contoh pada kutipan berikut.

Saat debur pikiran tersesat ke jurang mimpi yang tak mengenal gelap dan terang, dan ingatan meracau sendiri lewat sunyi lautan kubur api. (Syekh Bejirum dan Rajah Anjing)

Seolah lebih nyinyir dari kematian yang memburu memekik membacok dengkulnya. Menggempur kelopak mripatnya. (Abu Zardak)

Imaji yang ramai justru akan mengaburkan imaji itu sendiri. Bukankah tugas pengarang untuk mencarikan kata yang paling bisa mewakili kenyataan yang digambarkan?

Namun kegenitan itu tidak menampakkan diri ketika dia menggarap tokoh-tokoh lama, baik itu tokoh sejarah ataupun mitos. Biasanya penghadiran tokoh-tokoh seperti itu menimbulkan kegenitan tertentu atau keakraban yang mesra. Di dalam cerpen Fahrudin justru menjadi alienasi dan eksotis karena mungkin penyampaiannya yang melangit atau begitu jarangnya dikatakan atau bahkan dikenalkan. Atau bisa jadi karena tokoh-tokoh dititipi beban mistis dari awal hingga akhir.

Review 11 Cerpen

Cerpen pertama adalah Surabawuk Megatruh. Dikisahkan perdebatan Surabawuk, si pemuda 14 tahun yang luar biasa, dengan Kiai Hasan Besari tentang Tuhan. Pengakhiran yang tiba-tiba. Berhias mantra dan puisi, dialog panjang-panjang, — dan perasaan saya ini mulai pamit dari rumah cerpen.

Abu Zardak mengisahkan akhir misteri Abu Zardak di Dusun Tis di pegunungan wilayah Qulaiwah. Subjudul dalam selubung Bebayang Maya, Riwayat Kaum Pelukis Buta, dan Hikayat Kitab dan Waktu yang Berlorong. Andai setiap subjudul ditampilkan dengan aksi konkret dan bahasan yang dalam, ini tentu bisa menjadi prosa yang sangat menarik.

Arung Beliung bercerita tentang Aku yang mendapatkan rajah rahasia dari mimpinya. Sudut penceritaan berubah-ubah. Akuan, diaan, akuan, diaan. Dialog yang terpengaruh ragam tulis, misalnya … setelah saya telisik-teliti, disari-petilkan dari beberapa kitab: Risâlatu Manâthiqi al-Jin wa al-Junûn fi Allah karya Abi Jihaduddin Al-Kubra (953 M); Burhan al-‘Ilmi fi ‘Akhiri al-Zaman anggitan Ibnu Haramain al-Tubbaniy (1732 M); ‘Isyaratu al-Nujum wa al-Hilal fi Jaufi Manami al-Iblis karangan Ibnu Husain Iskandar al-Malaky (1678 M); Risâlatu al-Sihri wa Dhalâlatuhu karya Umar Huzail al-Madury (1689 M); Asrâr al- Manâm al-Ilâhiyyah inda Sâiri al-Sâlikîn buah tangan Azizuddin bin Azzam al-Qasyri (911 M). Hanya dari keajaiban Allah-lah kebenaran 30 kitab yang diceritakan Kiai Bahlawi tersebut dapat dipertemukan dan dipelajari secermat mungkin.”

Demikian papar Syekh Tumasik Khan Al-Hindy. Prahara Giri Kedaton bercerita tentang penangkapan Sunan Giri Prapen oleh Pangeran Pekik dan Mataram.

(Benarkah sewaktu hidup sudah disebut Sunan?) Penutup yang sangat lembut dengan sub judul Sehabis Empat Puluh Malam dalam Cahaya Ranjang. Kematian Sunan Giri Prapen (dan penyerahan Amongraga dan Tambangraras) disejajarkan dengan 40 hari kisah ranjang dalam Centini. Puisi yang luar biasa.

Sayangnya kurang proporsional karena panjangnya itu. Dari sekitar 1.928 kata, 757 kata (40%) adalah adegan penutup itu. Puputan Walanda Tack berisi adegan perang tanding Kapten Tack dan Surapati. Aksi teateral yang menarik dengan sedikit misteri meskipun di catatan kaki dijabarkan saling silang acuannya.

Memburu Maria Van Paousten. Kisah Bryan Marsden mencari ibu leluhurnya. Semacam cerita detektif yang dibumbui mistik. Penutupnya wajar dan menarik.

Duel Dua Bajingan. Duel Padas Getas dan Sawung Pati. Seperti adegan tempur di ludruk. Dialog berteriak dan kalimat panjang. Mantra-mantra diucapkan dengan jelas. Andai kalimat-kalimat analisis diganti dengan deskripsi yang lebih sederhana, saya kira akan lebih memikat.

Nubuat dari Sabrang. Teka-teki tentang keaslian sebuah tulisan Snouck Hurgronje. Sederhana namun manis. Ungkapan-ungkapan

lama dan umum bak disambar petir, mungkin perlu dipertimbangkan penempatannya.

Huru-Hara Babarong. Kisah serdadu Belanda yang diserang berandal di tempat pelacuran Babarong. Bahasa dibumbui kata sekitar sahwat kelamin. Menarik namun motivasi belum banyak diungkap.

Syekh Bejirum dan Rajah Anjing. Misteri Syekh Bejirum dan kitab lima belas jilid. Pengaluran yang agak “memaksa”. Satu misal saya kutipkan ini.

Inilah catatan berharga (dengan aksen tutur yang khas) yang tersisa darinya sebelum kapal yang mereka tumpangi lebur disapu badai hantu ombak laut: Kurang lebih dua minggu sebelum kapal yang kami tumpangi tinggal keeping-remah dan nyaris tak bersisa di antai utara Pulau Jawa. Gemuruh ombak bergulungan membadai dari segenap penjuru. Saat itu, langit menghitam dihempaskan taufan Jaljalut bersepuh arwah pahit hujan yang pernah dikisahkan para malaikat yang dibantai keturunan Iblis Jasim, dari sinilah asal-usul teka-teki mata tersihir kata, menggerakkan Syekh Bejirum untuk menerjemahkan dan mensyarah kitab entah itu. Bagaimana mungkin Wuragil menuliskan peristiwa yang belum terjadi? Catatan yang diberi keterangan dengan aksen tutur yang khas, tetapi tidak jauh berbeda dengan gaya pencerita.

Montel. Kisah pengalaman mistis Montel, salah satu murid Sunan Giri Prapen. Cerita yang menurut saya paling liris dan menemukan bentuknya yang tepat. Alur yang maju, episodik, hampir statik, dan sirkuler menambah kekuatan puisinya. Sayang pergeseran sudut penceritaan yang tanpa permisi dan tanda baca agak mengganggu kenikmatan resepsi. Karakter Montel juga samar dan datar.

Proyeksi

Saya mengagumi cerita-cerita Fahrudin dalam kumpulan ini. Saya berharap akan menemukan cerita-cerita yang lebih memikat dalam karya berikutnya. Bahasanya yang berhias puisi mungkin karena keinginan bawah sadar untuk menulis puisi? Mengapa tidak menulis prosa lirik saja? Atau puisi naratif dengan tipografi yang total? (Danarto dalam kumpulan cerpen Godlob, yang saya kira masih proporsional saja, menyadari bahwa itu tidak selayaknya. Maka lahirlah kumpulan cerpen Berhala dan Gergasi, yang menurutnya, dan temannya dari Bandung, itulah yang disebut cerpen. Meskipun saya sendiri agak kehilangan greget daya ekspresinya.)

Jika saja karakter cerita-cerita Fahrudin lebih berdarah daging, tidak banyak dititipi misi-misi pengarang, unik yang terbahas, dan penuh drama; bahasa yang komunikatif; dan apalagi ditambah teknik yang kreatif saya yakin akan menemukan Jorge Luis Borges yang baru. (Ha ha ha. Maaf..Maaf).

Alternatif lain. Apresiasi kitab-kitab lama dengan penuh cinta dan keikhlasan. Seperti halnya Annemerie Schimmel dalam Dan Muhammad Utusan Allah yang ketika membacanya saya selalu berderai air mata—bahkan ada teman yang ketika hendak membacanya selalu berwudhu dulu. Padahal isinya berupa apresiasi berbagai penyair tentang Muhammad dan ini bukan cerpen! Ha ha ha. Ini hanya keinginan penggemar. “Tentu saja terserah kaulah.”

* Disampaikan dalam GELADAK SASTRA # 15; BEDAH BUKU “SYKEH BEJIRUM dan RAJAH ANJING”, tanggal 3 April 2011, pukul 09.00 Wib, di Pendopo Al-Muhammady, Ds. Menturo-Kec. Sumobito-Kab, Jombang.

**) M.S. Nugroho, pelukis, tinggal di Jalan A.Yani 110 Mojoagung, Jombang. Epos: msnugroho572@gmail.com.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest