Draft Pembicaraan Atas Kumpulan Cerpen Syekh Bejirum dan Rajah Anjing Fahrudin Nasrulloh
M.S. Nugroho**
http://sastra-indonesia.com/
Membaca cerpen-cerpen Fahrudin Nasrulloh dalam Syekh Bejirum dan Rajah Anjing seperti mengikuti tradisi mawaca langsung dari kitab lama tanpa lagu. Artinya: tegang, sukar, ruwet, berbuih-buih, nglangit, nglangut, sekaligus penting, menantang, dan mengasyikkan.
Mawaca yang pernah saya saksikan dulu (sekitar tahun 1987) justru tanpa membaca kitab. Pembawa mawaca menyadari kalau bahasa yang dipakai sudah melewati masa yang berbeda, budaya yang berbeda, sehingga perlu strategi berbeda untuk menyampaikannya. Kitab itu memang di hadapannya tetapi langsung diterjemahkan dalam ragam lisan yang aktual. Dengan demikian bisa lebih komunikatif. Karena bersastra itu juga berkomunikasi, berkomunikasi yang estetis.
Pemilihan kata, pemilihan tema, dan keseluruhan struktur sastra itu untuk komunikasi tersebut. Komunikasi itu bias gayeng jika komunikan dan komunikator menyepakati simbol-simbol kebahasaan yang sama, atau yang diproyeksikan bersama.
Jika tidak, simbol-simbol kebahasaan itu– dalam kasus cerpen Fahrudin adalah diksi, akan tampak sebagai arkais, anakronis, atau secara umum dalam hal ini tampak sebagai eksotis. Namun ini membuat ruang pandang bahasa cerpen Fahrudin jadi lebih terbatas. Orang yang tidak menguasai istilah bahasa Jawa (misalnya getih, pejuh, cangkem, jedul, ujug-ujug, mungsret, jugrug, dan londo) dan beberapa istilah Arab (maqam, tarkhim) akan asing, atau menurut Umar Kayam kurang comfortable.
Demikian juga dengan tema-tema yang diusung akan berpengaruh pada kenyamanan komunikasi. Pada sisi lain, penggunaan diksi dan morfologis tertentu yang genit ini, (misalnya berkejora, debuan bergeliutan, mengecritkan, ternyana, pletikan, menyauk, dikesiur, diblejeti, sesengkringan, dumadakan, ecek-ecek, dan calang mata) tentu akan menyumbang khasanah bahasa Indonesia. Baik akhirnya berterima maupun tidak.
Kegenitan ini berlebih ketika menggunakan imagery. Contoh pada kutipan berikut.
Saat debur pikiran tersesat ke jurang mimpi yang tak mengenal gelap dan terang, dan ingatan meracau sendiri lewat sunyi lautan kubur api. (Syekh Bejirum dan Rajah Anjing)
Seolah lebih nyinyir dari kematian yang memburu memekik membacok dengkulnya. Menggempur kelopak mripatnya. (Abu Zardak)
Imaji yang ramai justru akan mengaburkan imaji itu sendiri. Bukankah tugas pengarang untuk mencarikan kata yang paling bisa mewakili kenyataan yang digambarkan?
Namun kegenitan itu tidak menampakkan diri ketika dia menggarap tokoh-tokoh lama, baik itu tokoh sejarah ataupun mitos. Biasanya penghadiran tokoh-tokoh seperti itu menimbulkan kegenitan tertentu atau keakraban yang mesra. Di dalam cerpen Fahrudin justru menjadi alienasi dan eksotis karena mungkin penyampaiannya yang melangit atau begitu jarangnya dikatakan atau bahkan dikenalkan. Atau bisa jadi karena tokoh-tokoh dititipi beban mistis dari awal hingga akhir.
Review 11 Cerpen
Cerpen pertama adalah Surabawuk Megatruh. Dikisahkan perdebatan Surabawuk, si pemuda 14 tahun yang luar biasa, dengan Kiai Hasan Besari tentang Tuhan. Pengakhiran yang tiba-tiba. Berhias mantra dan puisi, dialog panjang-panjang, — dan perasaan saya ini mulai pamit dari rumah cerpen.
Abu Zardak mengisahkan akhir misteri Abu Zardak di Dusun Tis di pegunungan wilayah Qulaiwah. Subjudul dalam selubung Bebayang Maya, Riwayat Kaum Pelukis Buta, dan Hikayat Kitab dan Waktu yang Berlorong. Andai setiap subjudul ditampilkan dengan aksi konkret dan bahasan yang dalam, ini tentu bisa menjadi prosa yang sangat menarik.
Arung Beliung bercerita tentang Aku yang mendapatkan rajah rahasia dari mimpinya. Sudut penceritaan berubah-ubah. Akuan, diaan, akuan, diaan. Dialog yang terpengaruh ragam tulis, misalnya … setelah saya telisik-teliti, disari-petilkan dari beberapa kitab: Risâlatu Manâthiqi al-Jin wa al-Junûn fi Allah karya Abi Jihaduddin Al-Kubra (953 M); Burhan al-‘Ilmi fi ‘Akhiri al-Zaman anggitan Ibnu Haramain al-Tubbaniy (1732 M); ‘Isyaratu al-Nujum wa al-Hilal fi Jaufi Manami al-Iblis karangan Ibnu Husain Iskandar al-Malaky (1678 M); Risâlatu al-Sihri wa Dhalâlatuhu karya Umar Huzail al-Madury (1689 M); Asrâr al- Manâm al-Ilâhiyyah inda Sâiri al-Sâlikîn buah tangan Azizuddin bin Azzam al-Qasyri (911 M). Hanya dari keajaiban Allah-lah kebenaran 30 kitab yang diceritakan Kiai Bahlawi tersebut dapat dipertemukan dan dipelajari secermat mungkin.”
Demikian papar Syekh Tumasik Khan Al-Hindy. Prahara Giri Kedaton bercerita tentang penangkapan Sunan Giri Prapen oleh Pangeran Pekik dan Mataram.
(Benarkah sewaktu hidup sudah disebut Sunan?) Penutup yang sangat lembut dengan sub judul Sehabis Empat Puluh Malam dalam Cahaya Ranjang. Kematian Sunan Giri Prapen (dan penyerahan Amongraga dan Tambangraras) disejajarkan dengan 40 hari kisah ranjang dalam Centini. Puisi yang luar biasa.
Sayangnya kurang proporsional karena panjangnya itu. Dari sekitar 1.928 kata, 757 kata (40%) adalah adegan penutup itu. Puputan Walanda Tack berisi adegan perang tanding Kapten Tack dan Surapati. Aksi teateral yang menarik dengan sedikit misteri meskipun di catatan kaki dijabarkan saling silang acuannya.
Memburu Maria Van Paousten. Kisah Bryan Marsden mencari ibu leluhurnya. Semacam cerita detektif yang dibumbui mistik. Penutupnya wajar dan menarik.
Duel Dua Bajingan. Duel Padas Getas dan Sawung Pati. Seperti adegan tempur di ludruk. Dialog berteriak dan kalimat panjang. Mantra-mantra diucapkan dengan jelas. Andai kalimat-kalimat analisis diganti dengan deskripsi yang lebih sederhana, saya kira akan lebih memikat.
Nubuat dari Sabrang. Teka-teki tentang keaslian sebuah tulisan Snouck Hurgronje. Sederhana namun manis. Ungkapan-ungkapan
lama dan umum bak disambar petir, mungkin perlu dipertimbangkan penempatannya.
Huru-Hara Babarong. Kisah serdadu Belanda yang diserang berandal di tempat pelacuran Babarong. Bahasa dibumbui kata sekitar sahwat kelamin. Menarik namun motivasi belum banyak diungkap.
Syekh Bejirum dan Rajah Anjing. Misteri Syekh Bejirum dan kitab lima belas jilid. Pengaluran yang agak “memaksa”. Satu misal saya kutipkan ini.
Inilah catatan berharga (dengan aksen tutur yang khas) yang tersisa darinya sebelum kapal yang mereka tumpangi lebur disapu badai hantu ombak laut: Kurang lebih dua minggu sebelum kapal yang kami tumpangi tinggal keeping-remah dan nyaris tak bersisa di antai utara Pulau Jawa. Gemuruh ombak bergulungan membadai dari segenap penjuru. Saat itu, langit menghitam dihempaskan taufan Jaljalut bersepuh arwah pahit hujan yang pernah dikisahkan para malaikat yang dibantai keturunan Iblis Jasim, dari sinilah asal-usul teka-teki mata tersihir kata, menggerakkan Syekh Bejirum untuk menerjemahkan dan mensyarah kitab entah itu. Bagaimana mungkin Wuragil menuliskan peristiwa yang belum terjadi? Catatan yang diberi keterangan dengan aksen tutur yang khas, tetapi tidak jauh berbeda dengan gaya pencerita.
Montel. Kisah pengalaman mistis Montel, salah satu murid Sunan Giri Prapen. Cerita yang menurut saya paling liris dan menemukan bentuknya yang tepat. Alur yang maju, episodik, hampir statik, dan sirkuler menambah kekuatan puisinya. Sayang pergeseran sudut penceritaan yang tanpa permisi dan tanda baca agak mengganggu kenikmatan resepsi. Karakter Montel juga samar dan datar.
Proyeksi
Saya mengagumi cerita-cerita Fahrudin dalam kumpulan ini. Saya berharap akan menemukan cerita-cerita yang lebih memikat dalam karya berikutnya. Bahasanya yang berhias puisi mungkin karena keinginan bawah sadar untuk menulis puisi? Mengapa tidak menulis prosa lirik saja? Atau puisi naratif dengan tipografi yang total? (Danarto dalam kumpulan cerpen Godlob, yang saya kira masih proporsional saja, menyadari bahwa itu tidak selayaknya. Maka lahirlah kumpulan cerpen Berhala dan Gergasi, yang menurutnya, dan temannya dari Bandung, itulah yang disebut cerpen. Meskipun saya sendiri agak kehilangan greget daya ekspresinya.)
Jika saja karakter cerita-cerita Fahrudin lebih berdarah daging, tidak banyak dititipi misi-misi pengarang, unik yang terbahas, dan penuh drama; bahasa yang komunikatif; dan apalagi ditambah teknik yang kreatif saya yakin akan menemukan Jorge Luis Borges yang baru. (Ha ha ha. Maaf..Maaf).
Alternatif lain. Apresiasi kitab-kitab lama dengan penuh cinta dan keikhlasan. Seperti halnya Annemerie Schimmel dalam Dan Muhammad Utusan Allah yang ketika membacanya saya selalu berderai air mata—bahkan ada teman yang ketika hendak membacanya selalu berwudhu dulu. Padahal isinya berupa apresiasi berbagai penyair tentang Muhammad dan ini bukan cerpen! Ha ha ha. Ini hanya keinginan penggemar. “Tentu saja terserah kaulah.”
* Disampaikan dalam GELADAK SASTRA # 15; BEDAH BUKU “SYKEH BEJIRUM dan RAJAH ANJING”, tanggal 3 April 2011, pukul 09.00 Wib, di Pendopo Al-Muhammady, Ds. Menturo-Kec. Sumobito-Kab, Jombang.
**) M.S. Nugroho, pelukis, tinggal di Jalan A.Yani 110 Mojoagung, Jombang. Epos: msnugroho572@gmail.com.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Ginandjar Wiludjeng
A. Junianto
A. Kurnia
A. Qorib Hidayatullah
A. Yusrianto Elga
A.S Laksana
A’yat Khalili
Aang Fatihul Islam
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi WM
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Malik
Abdul Razak
Abdul Rosyid
Abdul Wahab
Abdurrahman Wahid
Abu Salman
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Adam Chiefni
Ade P. Nasution
Adhitia Armitriant
Adi Prasetyo
Adrizas
AF. Tuasikal
Afriza Hanifa
Afrizal Malna
Agama Para Bajingan
Agnes Rita Sulistyawaty
Aguk Irawan M.N.
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agus Sunyoto
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahmad Baso
Ahmad Faishal
Ahmad Fatoni
Ahmad Hasan MS
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Khotim Muzakka
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Naufel
Ahmad Rofiq
Ahmad S. Zahari
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Ainul Fiah
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Akhmad Sofyan Hadi
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alam Terkembang
Alang Khoiruddin
Alex R. Nainggolan
Alfian Dippahatang
Ali Audah
Ali Mahmudi CH
Ali Rif’an
Almania Rohmah
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Aminah
Aminullah HA.Noor
Amir Sutaarga
Anam Rahus
Anata Siregar
Andari Karina Anom
Andina Dwifatma
Andong Buku #3
Andre Mediansyah
Andri Awan
Anett Tapai
Anggie Melianna
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Bae
Anton Kurnia
Anton Wahyudi
Anwar Nuris
Ardi Bramantyo
Ardus M Sawega
Arie MP Tamba
Arie Yani
Arief Joko Wicaksono
Arief Junianto
Ariera
Arif Bagus Prasetyo
Aris Kurniawan
Arman A.Z.
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Sambodja
Asmaul Fauziyah
Asti Musman
Atafras
Awalludin GD Mualif
Ayu Wulan Sari
Aziz Abdul Gofar
Azizah Hefni
Bagus Takwin
Bahrul Ulum A. Malik
Balada
Bale Aksara
Balok Sf
Bambang Kempling
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Beno Siang Pamungkas
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Berita Duka
Berita Koran
Bernando J Sujibto
Berthold Damshauser
BI Purwantari
Binhad Nurrohmat
Bobby Gunawan
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi P. Hatees
Budiman S. Hartoyo
Burhanuddin Bella
Camelia Mafaza
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairul Akhmad
Chamim Kohari
Chavchay Syaifullah
Cover Buku
Cucuk Espe
D. Zaini Ahmad
D. Zawawi Imron
Dadang Ari Murtono
Dahta Gautama
Daisuke Miyoshi
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Danusantoso
Dareen Tatour
Darju Prasetya
David Kuncara
Denny Mizhar
Denza Perdana
Desi Sommalia Gustina
Desiana Medya A.L
Dewan Kesenian Lamongan (DKL)
Dewi Indah Sari
Dewi Susme
Dian Sukarno
Didik Harianto
Didik Kusbiantoro
Dina Jerphanion
Dina Oktaviani
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur
Dipo Handoko
Diyah Errita Damayanti
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddy Wisnu Pribadi
Dody Kristianto
Dody Yan Masfa
Donny Anggoro
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dr Junaidi SS MHum
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Wiyana
Dyah Ratna Meta Novia
Dyah Sulistyorini
Ecep Heryadi
Eddy Pranata PNP
Edeng Syamsul Ma’arif
Eep Saefulloh Fatah
EH Kartanegara
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Hendrawan Sofyan
Eko Hendri Saiful
Eko Windarto
Elnisya Mahendra
Elva Lestary
Emha Ainun Nadjib
Emil WE
Endah Sulwesi
Endo Suanda
Eppril Wulaningtyas R
Esai
Evan Ys
F. Moses
F. Rahardi
Fadlillah Malin Sutan
Fahmi Faqih
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fajar Kurnianto
Fanani Rahman
Fanny Chotimah
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Febby Fortinella Rusmoyo
Felix K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Gabriel Garcia Marquez
Galang Ari P.
Galuh Tulus Utama
Gampang Prawoto
Gandra Gupta
Ganug Nugroho Adi
Gerson Poyk
Ghassan Kanafani
Gita Nuari
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunoto Saparie
H.B. Jassin
Habibullah
Hadi Napster
Hadriani Pudjiarti
Halim HD
Halimi Zuhdy
Hamberan Syahbana
Han Gagas
Hanibal W. Y. Wijayanta
Hardi
Haris del Hakim
Haris Saputra
Harri Ash Shiddiqie
Hartono Harimurti
Hary B Kori’un
Hasan Aspahani
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
HE. Benyamine
Hendra Junaedi
Hendra Makmur
Heri CS
Heri Latief
Heri Listianto
Herman RN
Herry Lamongan
Heru CN
Heru Nugroho
Hikmat Gumelar
HL Renjis Magalah
Hudan Nur
Hujuala Rika Ayu
Huminca Sinaga
IBM. Dharma Palguna
Ibnu Wahyudi
Ida Farida
Idris Pasaribu
Ignas Kleden
Ignatius Haryanto
Iksan Basoeky
Ilham Khoiri
Imam Cahyono
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indra Intisa
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Ira Puspitaningsih
Irfan Budiman
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iskandar Zulkarnain
Ismail Marzuki
Iva Titin Shovia
Iwan Kurniawan
Jabbar Abdullah
Jafar Fakhrurozi
Jalan Raya Simo Sungelebak
Jamal D. Rahman
Jamal T. Suryanata
Javed Paul Syatha
Jayaning S.A
JILFest 2008
Jody Setiawan
Johan Edy Raharjo
Johannes Sugianto
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joni Ariadinata
Jual Buku
Jual Buku Paket Hemat
Juan Kromen
Julika Hasanah
Jurnalisme Sastrawi
Jusuf AN
Juwairiyah Mawardy
Ka’bati
Karanggeneng
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Keith Foulcher
Kemah Budaya Panturan (KBP)
Khansa Arifah Adila
Khoirul Inayah
Khoirul Rosyadi
Khudori Husnan
Ki Ompong Sudarsono
Kirana Kejora
Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia
Korrie Layun Rampan
Kostela
Kritik Sastra
Kukuh S Wibowo
Kurnia Effendi
Kurniawan
Kuswaidi Syafi'ie
L.N. Idayanie
Laili Rahmawati
Lamongan
Lan Fang
Langgeng Widodo
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Lely Yuana
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember
Liestyo Ambarwati Khohar
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lucia Idayanie
Lukman A Sya
Lutfiah
Lynglieastrid Isabellita
M Arman AZ
M Ismail
M Thobroni
M. Afifuddin
M. Arwan Hamidi
M. Lukluk Atsmara Anjaina
M. Lutfi
M. Luthfi Aziz
M. Nurdin
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.S. Nugroho
Mahendra Cipta
Mahmud Jauhari Ali
Mahmud Syaltut Usfa
Mahmudi Arif Dahlan
Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Martin Aleida
Maruli Tobing
Mas Ruscita
Mashuri
Masuki M. Astro
Matroni
Matroni Muserang
Media: Crayon on Paper
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Mia Arista
Mia El Zahra
Mikael Johani
Misbahus Surur
Misran
Mohamad Ali Hisyam
Mohammad Eri Irawan
Much. Khoiri
Muh. Muhlisin
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Rain
Muhammad Taufiqurrohman
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun
Muhammadun AS
Muhidin M Dahlan
Mujtahid
Mujtahidin Billah
Mukti Sutarman Espe
Mulyadi SA
Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik
Munawir Aziz
Musfarayani
Musfi Efrizal
Nafisatul Husniah
Nandang Darana
Naskah Teater
Nelson Alwi
Ni Made Purnamasari
Nikmatus Sholikhah
Nina Herlina Lubis
Nina Susilo
Ning Elia
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel-novel berbahasa Jawa
Novelet
Nunuy Nurhayati
Nur Azizah
Nur Hamzah
Nur Kholiq
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurul Aini
Nurul Anam
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi SA
Nyoman Tusthi Eddy
Obrolan
Okty Budiati
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Otto Sukatno CR
Oyos Saroso H.N.
Pagan Press
Pagelaran Musim Tandur
Palupi Panca Astuti
Parimono V / 40 Plandi Jombang
Pawang Surya Kencana
PDS H.B. Jassin
Petrus Nandi
Politik
Politik Sastra
Pradana Boy ZTF
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pringadi AS
Prof Dr Fabiola D. Kurnia
Prosa
Puisi
Puji Santosa
Puji Tyasari
Puput Amiranti N
Purnawan Andra
Purnawan Kristanto
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
Pustaka Ilalang Group
PUstaka puJAngga
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R. Ng. Ronggowarsito
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Rahmat Kemat Hidayatullah
Rahmat Sularso Nh
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rasanrasan Boengaketji
Raudal Tanjung Banua
Redland Movie
Reiny Dwinanda
Resensi
Rialita Fithra Asmara
Ribut Wijoto
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Ririe Rengganis
Risang Anom Pujayanto
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Roso Titi Sarkoro
Rozi Kembara
Rukardi
Rumah Budaya Pantura (RBP)
Rusmanadi
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saiful Amin Ghofur
Saiful Anam
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Salman S. Yoga
Samsudin Adlawi
Samsul Anam
Sanggar Lukis Alam
Sanggar Pasir
Sanggar Rumah Ilalang KSII
Santi Puji Rahayu
Sapardi Djoko Damono
Saroni Asikin
Sartika Dian Nuraini
Sastra dan Kuasa Simbolik
Sastra Jawa Timur
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang
SelaSastra Boenga Ketjil
SelaSastra Boenga Ketjil #33
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Setia Naka Andrian
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sinopsis
Siti Khoeriyah
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputra
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Slamet Rahardjo Rais
Soegiharto
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Spectrum Center Press
Sri Weni
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sucipto Hadi Purnomo
Sudirman
Sugi Lanus
Sukron Ma’mun
Sulaiman Djaya
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sungging Raga
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Supriyadi
Surya Lesmana
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyanto
Syaf Anton Wr
Syaifuddin Gani
Syaiful Amin
Syarif Wadja Bae
Sylvianita Widyawati
TanahmeraH ArtSpace
Tarmuzie (1961-2019)
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Presetyo
Teguh Setiawan
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Tia Setiadi
Tirto Suwondo
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tosa Poetra
Tri Nurdianingsih
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Ulul Azmiyati
Umar Fauzi
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Usman Arrumy
Utari Tri Prestianti
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W Haryanto
W.S. Rendra
Wahyu Prasetya
Wan Anwar
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wina Bojonegoro
Wita Lestari
Wong Wing King
Wowok Hesti Prabowo
Xu Xi (Sussy Komala)
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yanusa Nugroho
Yasraf Amir Piliang
Yayat R. Cipasang
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yopi Setia Umbara
Yudhi Herwibowo
Yudi Latif
Yusri Fajar
Yusuf Ariel Hakim
Yuval Noah Harari
Zacky Khairul Uman
Zainuddin Sugendal
Zamakhsyari Abrar
Zawawi Se
Zed Abidien
Zehan Zareez
Zhaenal Fanani
Zubaidi Khan
Zuniest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar