Kamis, 04 November 2010

Dari Terompet Masyarakat ke Medayu Agung

Nina Susilo
http://www1.kompas.com/

Buku adalah sumber pengetahuan. Kalimat itu dipegang kuat Oei Hiem Hwie, pengumpul buku yang belajar tiada henti. Tidak hanya buku, koran dan majalah pun dia kumpulkan dengan rapi.

Sejak remaja, Oei Hiem Hwie yang tumbuh besar di Malang, Jawa Timur, senang membaca dan mengumpulkan buku. Semua koran, majalah, dan buku yang dibeli ayah atau dimiliki kakeknya, tanpa disuruh, dia simpan rapi. Bahkan uang jajan juga dia gunakan untuk membeli buku, teks pidato para tokoh politik, atau majalah.

Sekarang, tidak kurang dari 25.000 koleksi Oei itu tersimpan di perpustakaan di bawah Yayasan Medayu Agung Surabaya. Koleksinya terutama buku-buku ilmu sosial dan sejarah, kliping dari media cetak, dan dokumentasi foto. Buku asli Mein Kampf karya Hitler, misalnya-yang sudah banyak dimusnahkan-menjadi salah satu koleksinya.

Oei tak menikmati sendiri semua koleksi itu. Akan tetapi, setiap orang bisa memanfaatkan koleksi dan mencari data di perpustakaan tersebut. Dengan koleksi itu, Oei berharap setidaknya bisa membantu membangun karakter masyarakat dan mengembangkan budaya riset.

“Buku-buku ini adalah senjata untuk meluruskan sejarah, setelah diputarbalikkan Orde Baru,” tutur Oei.

Cita-citanya sederhana. Ia ingin memiliki gedung perpustakaan besar, lengkap dengan ruang diskusi dan terletak di lokasi yang strategis.

Sekarang ini, gedung perpustakaan yang dipakainya berupa rumah berukuran sekitar 10 meter x 10 meter, berlantai dua, dan terletak di pelosok kawasan Surabaya Selatan, Jalan Medayu Selatan IV.

Lampu di perpustakaan ini dinyalakan apabila diperlukan. Pendingin ruangan yang merupakan sumbangan dari Konsul Jenderal Amerika Serikat setelah berkunjung ke perpustakaan itu justru terpaksa menganggur demi menghemat energi.

Biaya pemeliharaan perpustakaan dan buku-buku koleksinya, serta gaji enam karyawan, setidaknya mencapai Rp 10 juta setiap bulan.

Sumbangan dari para donatur hanya beberapa juta rupiah. Oei pun tidak segan merogoh kocek sendiri untuk menutup biaya yang diperlukan.

Jadi wartawan

Setamat SMA, Oei mulai mengikuti kursus jurnalistik jarak jauh dari Oesaha Modern di Bandung dan Pro Patria Yogyakarta. Kursus stenografi dan kursus jurnalistik lisan di Koran Terompet Masjarakat, salah satu harian terkemuka di Surabaya, juga dilakoni. Di bawah bimbingan Pemimpin Redaksi Terompet Masjarakat Mana Adinda dan Amak Yunus, Oei belajar menjadi wartawan.

Dari kursus itu, datanglah tawaran untuk menjadi pembantu wartawan di Terompet Masjarakat yang berkantor di Gedung Brantas, Jalan Pahlawan, Surabaya. Beberapa tahun di Surabaya, Oei kemudian ditugaskan menjadi wartawan di Malang.

Menjadi wartawan sangat menyenangkan bagi Oei. Sebab, buku, majalah, dan koran menjadi lebih mudah dia peroleh. Koleksinya bertambah dengan cepat. Namun, perubahan politik setelah Gerakan 30 September 1965 membalikkan semuanya.

Terompet Masjarakat yang dianggap pro-Soekarno diberedel. Pemiliknya, Goie Poo An, ditangkap, kemudian dibunuh. Tidak terkecuali Oei Hiem Hwie. Dia ditangkap tentara dari Kodim Malang. Koran serta koleksi buku di rumahnya di Jalan Klojen Kidul, Malang (sekarang Jalan Arismunandar) dirampas. Hanya sebagian koleksi Oei yang sempat diselamatkan saudara-saudaranya.

Petualangan dari penjara ke penjara pun dimulainya. Oei mulai menginap di Kamp Batu selama setahun, kemudian dia dipindahkan ke LP Lowokwaru, Malang, lalu ke Penjara Koblen, dan Penjara Kalisosok, Surabaya. Pada tahun 1970, tujuh hari setelah Bung Karno meninggal, Oei dibawa ke Nusakambangan dan beberapa bulan kemudian ia dipindahkan lagi ke Pulau Buru.

Membantu Pramoedya

Di Pulau Buru, Oei bertemu dengan maestro sastra Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Kebersamaan dengan Pram selama di Pulau Buru sangat berkesan bagi Oei. Dia mengingat Pram sebagai sosok yang memang sangat tekun menulis.

Novel tetralogi Pram, yang diawali dengan Bumi Manusia, juga sangat berarti untuk Oei. Sebab, dia ikut membantu Pram dalam mencari referensi dalam penulisan novel sejarah itu. Bahkan, catatan berisi tulisan tangan Pram serta draf pertama Bumi Manusia ada di Perpustakaan Medayu Agung. Tidak hanya itu, dua jilid draf Ensiklopedi Citrawi Indonesia juga tersimpan rapi di perpustakaan ini.

Semua catatan berharga itu, menurut Oei, pernah dia kembalikan kepada Pram. Namun, Pram justru meminta Oei tetap menyimpannya. Pram khawatir semua catatan itu bisa musnah apabila disimpan di rumahnya. Kekhawatiran Pram itu memang menjadi kenyataan. Untunglah, Oei menuruti permintaan Pram sehingga selamatlah catatan itu.

Lepas dari Pulau Buru tahun 1978, Oei kembali ke rumahnya di Malang. Sekitar 50 hari sebelum Oei bebas, ibu kandungnya meninggal. Sementara itu, banyak buku dan koleksinya hilang. Sisa koleksinya tersebar di tempat sanak keluarga dan teman. Karena tidak terawat, banyak koleksi Oei yang sudah rusak dimakan rayap.

“Buku dan koleksi koran saya banyak yang hilang. Sayang sekali, sebab itu penting sebagai bahan menulis sejarah Indonesia modern,” katanya.

Bukan hanya koleksi buku dan koran yang terampas, Oei juga nyaris kehilangan kesempatan menghidupi dirinya sendiri selepas dari Pulau Buru. Kode ET (eks tapol) di nomor kartu identitasnya membuat tiada seorang pun mau menerima Oei bekerja, kecuali Direktur PT Gunung Agung, H Masagung.

Oei bekerja sebagai sekretaris pribadi H Masagung. Ia lalu dipercaya mengelola usaha Gunung Agung di Surabaya. Sepanjang bekerja pada Masagung, Oei kembali menambah koleksi bukunya. “H Masagung membolehkan saya memilih buku-buku untuk dikoleksi,” kata Oei mengenang.

Pada 1989, seorang warga negara Australia meminta Oei menjual semua koleksinya seharga Rp 1 miliar. Kendati nyaris tidak mampu memelihara koleksi yang semakin banyak, tetapi Oei tidak rela membiarkan hartanya itu dibawa ke luar negeri.

Saat ini, dalam balutan tubuh yang tidak lagi muda, Oei tetap berkonsentrasi pada sejarah dan budaya. Dia bahkan menantang anak-anak muda untuk mendalami kedua bidang itu. Data, baik dalam buku maupun media cetak lain, menjadi andalan siapa pun yang berminat untuk mengetahui sejarah bangsa. Tentunya, tidak untuk sekadar tahu, tetapi untuk menghindari pengulangan sejarah yang tidak menguntungkan di negeri ini.(LAM/HEI)

BIODATA

* Nama : Oei Hiem Hwie
* Lahir: di Malang, 24 November 1935
* Istri: Sri Widiati (50)
* Anak:
- Adi Sandika (24)
- Yudi Sandika (23)
* Pendidikan:
- SD-SMA Taman Harapan Malang
- Universitas Res Publica Surabaya (kini Universitas Surabaya)
Jurusan Publisistik

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest