Sabtu, 13 Januari 2018

Buku Kritik Sastra Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia


Cover Depan:

Nurel Javissyarqi

Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra
MEMBONGKAR MITOS KESUSASTRAAN INDONESIA
Buku Pertama: Esai-esai Pelopor Pemberontakan Sejarah Kesusastraan Indonesia

Andaikan kaum kritikus pun para sastrawan pula MASTERA, mau menerima dengan hati jujur terhadap teguran nyata dari Sang Maha Realitas, atas kesembronoan yang disengajakan pada ketiga teks pidato SCB: 1. “Sajak dan Pertanggungjawaban Penyair” mengenai Asy-Syu’ara, 2. Sambutan Upacara Penyerahan Anugerah Sastra Mastera, dan ke 3. “Pidato Anugerah Sastra Dewan Kesenian Riau” pada kasus “Kun Fayakun,” Insya Allah hikmah dari musibah itu akan terbuka lebar jalannya. Di sana terdapat gumpalan materi padat kegagalan diri SCB sebagai sastrawan, yang gagap meramukan konsepnya menjadi utuh, lantas mencari-cari kepurnaan lewat ayat-ayat dari kitab suci yang disunat susunan beserta maknanya! Hebatnya lagi, ketiganya lolos sebagai pidato bergengsi, lalu dimuat di Koran Nasional, kemudian dibukukan, sampai kaum kritikus, para sastrawan yang biasa menulis di koran, sudah merasa puas sebagaimana tidak pernah saya temukan sanggahan dari mereka, mengenai tulisan-tulisan keblinger tersebut.
***

Cover Belakang:

… Namun alangkah sayang, keberhasilannya yang semu menumbuhkan tekat kelewat melunjak bertingkah ‘melupa dan mengingat’ dengan sangat ugal-ugalan menyulap “Kun Fayakun” dijelmakan (dirombaknya) membentuk kata-kata “Jadi maka Jadilah!” dan “Jadi, lantas jadilah!” (Bukan -Pidato Anugerah Sastra Dewan Kesenian Riau 2000- oleh SCB, yang terbit di “Bentara” Kompas, Jumat 11 Januari 2003, dan Sambutan SCB Pada Upacara Penyerahan Anugerah Sastra MASTERA, Bandar Seri Begawan, 14 Maret 2006)?
***

seperti Dami N. Toda yang meski penelitiannya belum matang kurang jeli, dan terlanjur cepat Tuhan menjemputnya. Kata-kata ‘belum matang kurang jeli bisa dibaca di esainya yang bertitel Kesibukan Hamba-Hamba Kebudayaan lalu sejenis esai pertaubatannya yang dimuat Kompas 17 September 2006 yang berlabel Pengakuan Anggota Waffen-SS,” yang disebut juga oleh Afrizal Malna di Tempo, 20 November 2006 dengan judul Sejarah dalam Kulit Bawang, dengan satu kunci perjalanan hidup sang pemenang Nobel Sastra 1999, Günter Grass.
***

Pengabdian yang besar tidak lepas dari hilaf dan semoga yang diungkapkan Elisa Dwi Wardani, hanyalah keterlepasan tidak pakem masanya. Entah sehabis mendapati penghargaan, sesudah syuting baca puisi di sebuah stasiun televisi atau TI teringat telah mengangkat begitu banyak penyair dari majalah sastra yang dipandeganinya, SCB misalnya. Lantas bayu bertiup kencang mengaburkan paham meninggikan derajat kepenyairannya, sampai-sampai seolah-olah penguasa kata-kata di alam jagad raya, dengan nada-nada:

“penyair adalah penguasa kata-kata,dengan menurunkan melodinya; “mungkin tidak mengendalikan kata-kata secara otoriter, memangkas atau mencukur” namun penyair juga “membiarkan kata-kata mengukur emosinya, dan bernikmat-nikmat dengan kata-kata untuk mendapatkan pencerahan.”
***

Seingat saya (dalam arti semoga kelak ada yang merevisinya), penerjemah, sastrawan, kritikus Sapardi Djoko Damono pernah mengimbau agar karya sastra dijauhkan dari ilmu pengetahuan (“Sapardi Djoko Damono: Jadikan Sastra sebagai Seni, Bukan Ilmu di Sekolah,” Kompas 14 Oktober 2010). Maka secara otomatis bisa dibilang menghasilkan karya klangenan, bobotnya hanya lamunan, mentok bikin rindu tidak ketulungan pada gergaji kepenyairannya, ini dapat dirujuk kepastiannya pada puisi-puisinya. Dan secara terbuka saya lebih condong kepada penyair sekaligus politikus Muhammad Iqbal pula filsuf Jacques Derrida yang dengan tegas berpendapat; Puisi ialah filsafat atau pun filsafat adalah sastra (puisi)” [kalau tidak keliru pada bukunya “The Reconstruction of Religious Thought in Islam” (Iqbal), dan “Margins of Philosophy” (Derrida)].
***

Halaman Lain

MEMBONGKAR MITOS KESUSASTRAAN INDONESIA
Buku Pertama:
Esai-esai Pelopor Pemberontakan Sejarah Kesusastraan Indonesia

Edisi Revolusi dalam Kritik Sastra
PuJa XIII-VI 2011-2017
All Rights Reserved
@Nurel Javissyarqi

Penyunting : Lathifa Akmaliyah, S.Pd. M.Pd.
Setting Layout : Daniel Paranamesa
Ilustrator Cover : Sony Prasetyotomo
Design Cover : Bung

Diterbitkan oleh PuJa : PUstaka puJAngga
d/a Jalan Raya Desa Kendal-Kemlagi,
Karanggeneng, Lamongan, Indonesia
Email: pustaka.pujangga@gmail.com
Website: http://pustakapujangga.com

Berkerjasama dengan : Arti Bumi Intaran
d/a Mangkuyudan MJ III/216 Yogyakarta
Email: artibumiintaran@gmail.com
Website: http://artibumiintaran.net

Cetakan Pertama : Desember 2017
Terbitan Pertama : 9 Januari 2018
xii+500 hlm, 15x23cm
ISBN: 978602773190

Harga: Rp. 110.000,-
WA: 085 233 316 056

Pengantar dari Penulis

Jauh sebelum menuliskan buku “Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri” (terbitan SastraNesia dan PUstaka puJAngga, 2011), saya sudah terbiasa menulis di facebook. Awalnya berupa bahan-bahan mentah di status, terus diposting di ruang catatan fb, kemudian ke website, lantas di blogspot. Facebook bagi saya sebagai tempat belajar menulis secara spontan, tentu sewaktu diunggah di catatan fb, telah melewati perevisian, demikian pun sebelum dipublikasikan di web, mengalami pengeditan serta penyimakan ulang. Dan manakala akan dibukukan, saya tetap jenak membenahinya, ini karena sadar perihal ketumpulan nalar diri, namun tentu sesudah tercetak, sangat siap bersikap; berbeda paham berlawan data, Insyaallah

Calon buku ini awalnya bertitel “Membaca ‘kedangkalan’ logika Dr. Ignas Kleden?” dari pantulan esainya Dr. Ignas Kleden yang berjudul “Puisi dan Dekonstruksi: Perihal Sutardji Calzoum Bachri,” yang saya pikir perlu adanya pembongkaran. Ketika saya bedah pelahan, ada yang melalui satuan kata-kata, kalimat, paragraf; saya temukan kasus yang sangat mengecewakan, oleh sebab sampai kini tetap diabaikan para kritikus sastra di Indonesia. Seperti perkara “Pidato Anugerah Sastra Dewan Kesenian Riau, tahun 2000,” dan “Sambutan SCB Pada Upacara Penyerahan Anugerah Sastra MASTERA, tahun 2006,” mengenai “Kun Fayakun” yang dirombaknya membentuk kata-kata “Jadi maka Jadilah!” dan “Jadi, lantas jadilah!” Lalu soal kefatalan kata-kata Taufiq Ismail, kehilafan Sapardi Djoko Damono, keragu-raguan Maman S. Mahayana, dan keserampangannya Dami N Toda, Umar Junus, Abdul Hadi WM, serta perihal Hari Puisi Indonesia, yang terlepas dari sejarah, ini mungkin mereka terlalu lama dan terlanjur terbiasa dengan imajinasi, tanpa memperhatikan riwayat sekelilingnya.

Penulisan awal buku ini terposting di catatan fb tertanggal 15 Juni 2011 pukul 19:55 (Bagian I) sampai tanggal 26 Oktober 2012 pukul 10:37 (Bagian XXIII), dapat dikata sudah masuk 80%. Yang 10% lagi Bagian XXIV dari ranting ke satu hingga ke VI tertanggal 4 Agustus 2013 pada website pustakapujangga.com. Sedangkan 10% terakhir, penambahan sampai wujudnya buku ini sebagai Jilid Pertama buku “Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia,” adalah Bagian XXIV di ranting ke VII sampai Bagian XXV beserta lampiran-lampirannya. Maka dapat dibilang hanya menempuh 2 tahun setengah. Sementara baru akhir tahun 2017 terbit, karena persoalan pribadi yang harus dituntaskan, sekaligus menumpas segala keraguan. Alhamdulillah, sedari lambannya perjalanan, malah menemukan kematangan dari beberapa pembacaan terbaru, semisal pandangan yang tetap saya pegang atas awal temuan, namun akhirnya dilepaskan demi mantabnya buku ini diterbitkan!

Nurel Javissyarqi
Pengelana Waktu, tinggal di Dusun Pilang, Desa Tejoasri, Laren, Lamongan
(sebuah pulau kecil di daerah terpencil, yang dikelilingi aliran Bengawan Solo).

Daftar Isi:

Pengantar Penulis... v
Daftar Isi... vii
Bagian I Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia... 1
Bagian II Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan pertama dari paragraf awal, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)... 6
Bagian III Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan kedua dari paragraf awal, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)... 11
Bagian IV Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan ketiga dari paragraf awal, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)... 16
Bagian V Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan keempat dari paragraf awal, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)... 22
Bagian VI Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan kelima dari paragraf awal, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)... 26
Bagian VII Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan keenam dari paragraf awal, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)... 30
Bagian VIII Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan pertama dari paragraf kedua, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)… 37
Bagian IX Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan kedua dari paragraf kedua, lewat esainya Dr. Ignas Kleden) … 42
Bagian X Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan ketiga dari paragraf kedua, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)…47
Bagian XI Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan keempat dari paragraf kedua, lewat esainya Dr. Ignas Kleden) …53
Bagian XII Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan kelima dari paragraf kedua, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)…58
Bagian XIII Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan keenam dari paragraf kedua, lewat esainya Dr. Ignas Kleden) … 65
Bagian XIV Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan ke nol dari sebelum paragraf ketiga, lewat esainya Dr. Ignas Kleden) …76
Bagian XV Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan pertama dari paragraf tiga dan empat, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)... 122
Bagian XVI Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan kedua dari paragraf tiga dan empat, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)…136
Bagian XVII Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan ketiga dari paragraf tiga dan empat, lewat esainya Dr. Ignas Kleden) …162
Bagian XVIII Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan keempat dari paragraf tiga dan empat, lewat esainya Dr. Ignas Kleden) …186
Bagian XIX Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan kelima dari paragraf tiga dan empat, lewat esainya Dr. Ignas Kleden) …212
Bagian XX Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan keenam dari paragraf tiga dan empat, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)…225
Bagian XXI Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan ketujuh dari paragraf tiga dan empat, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)... 260
Bagian XXII Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan pertama dari paragraf lima dan enam, lewat esainya Dr. Ignas Kleden) …282
Bagian XXIII Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan kedua dari paragraf lima dan enam, lewat esainya Dr. Ignas Kleden) …304
Bagian XXIV Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan ke tiga dari paragraf lima dan enam, lewat esainya Dr. Ignas Kleden) …322
Bagian XXV Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia (kupasan ke empat dari paragraf lima dan enam, lewat esainya Dr. Ignas Kleden)…396

LAMPIRAN

Puisi dan Dekonstruksi: Perihal Sutardji Calzoum Bachri (Ignas Kleden).... 411
KREDO PUISI (Sutardji Calzoum Bachri)...425
BUKAN-PIDATO ANUGERAH SASTRA DEWAN KESENIAN RIAU 2000 (Sutardji Calzoum Bachri) …427
Sambutan Sutardji Calzoum Bachri Pada Upacara Penyerahan Anugerah Sastra MASTERA ... 429

Kumpulan tulisan terkait dalam rentang penggarapan buku ini:

Membo-membo Jadi Iblis di Kediri (Nurel Javissyarqi)… 431
Pendidikan; Prospek Pembentuk Karakter Budaya (Nurel Javissyarqi)... 448
SASTRA Versi Iklan Kecap INDONESIA (Nurel Javissyarqi) …458
Kalimire’ng (Sungai Mendengar) “Burung Gagak dan kupukupu” (Nurel Javissyarqi)... 468
M. Paus (Membaca: “Pesan al-Qur’an untuk Sastrawan”) karya Aguk Irawan MN (Nurel Javissyarqi)... 476
Penyakit Banyak Bertanya, Malas Membaca, Enggan Berpikir (Nurel Javissyarqi)....485
Dan Fenomena Presiden Penyair Daerah sebagai Dagelan Populer? (Nurel Javissyarqi) ... 491

BIOGRAFI PENULIS ... 497

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest