Siti Khoeriyah *
http://sastra-indonesia.com
Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyyaatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa. Itulah doa yang senantiasa terlantunkan, dengan harapan anak-anak jadi sholih-sholihah. Tiada orang tua yang ingin anaknya tidak baik, tentu semua berharap anaknya hebat, bisa membanggakan orang tua dan keluarganya.
Namun dalam perjalanannya, orang tua tak selalu bisa bersikap baik dalam mengolah sang buah hati hingga menjadikan luar biasa. Sering kita sebagai orang tua lepas kendali dalam menyikapi ‘kenakalan’ anak. Semestinya, ‘kenakalannya’ patut disyukuri, seperti yang ditulis ustadz Miftahul Jinnan dalam bukunya: Alhamdulillah Anakku Nakal.
Kenakalan anak patut disyukuri, sebab menurut beberapa ahli pada buku-buku parenting, nakal identik dengan kreatif, pintar, dan banyak akal. Saya sering kewalahan menghadapi kenakalan anak lelaki, ada sisi positif yang terbayang di benak; ia memang pintar, Alhamdulillah. Yang benar, kita tak boleh memberi label nakal pada mereka. Label yang semestinya diberikan padanya ialah pintar, hebat, dan luar biasa.
Anak itu suci bersih; yang dirasakan, itulah yang dilontarkan. Saya takjub campur bahagia mendengar Mbak Rida, anak sulung saya yang berusia hampir 6 tahun, sedang menenangkan adiknya kala listrik di rumah padam. “Tenang dik, tidak usah takut. Kita takut hanya pada Allah.” Subhanallah, anak seusia itu bisa mengelola perasaannya, dan mampu memotifasi orang lain untuk tidak takut kegelapan.
Anak juga bisa jadi cermin. Cermin dari keyakinan dan perilaku orang tua, atau orang sekitarnya. Ada yang saya khawatirkan muncul dalam perilaku anak, yaitu perilaku saya yang kurang layak, salah satunya tak sabaran. Suatu sore sedang ngambek, karena marah dengan ketiga anak saya, tiba-tiba Dik Yumna, si bungsu berusia 3 tahun, bersandar di dinding dekat kamar mandi sambil mengelus dada berucap: “Ya Allah, paringono sabar ya Allah” Seketika marah saya hilang diganti senyuman, “Alhamdulillah” gumam saya sambil mengingat, seberapa sering saya berkata seperti yang diucapkan Yumna, sampai dia hafal dan bisa menerapkan sesuai keadaan.
Celoteh anak tidaklah statis, mereka perekam ulung, dan kita bisa dibuat kaget mendengar rekamannya. Dik Yumna dengan pamannya yang baru datang dari Surabaya, bawa buah tangan dari Thailand. “Ini nduk ada jajan” kata paman, sambil menunjuk toples permen warna-warni. Dik Yumna menerima toples, lalu melihat isinya. “Ini nggak sehat lho Om” kata Yumna sambil menaruh kembali toples permen tanpa ambil isinya. “Kenapa emangnya?” tanya pamannya. “Kan ada pewarnanya“ seru Yumna mengagetkan, karena mengira jawabannya permen membuat sakit gigi.
***
Anak banyak memberi pelajaran, kalau kita tak gengsi mengakuinya. Pernah saya merasa kasih sayang dan perhatian ini kalah dengan Mas Zidan, anak laki-laki saya yang masih TK. Bagaimana tidak, ketika saya cari sambil memanggil namanya, dia muncul dari arah kandang lalu melapor, ia telah memberi makan dan minum sapi. “Subhanallah, perhatian sekali anak ini” batin saya. Pembantu (khadimat) juga bercerita, pernah Mas Zidan mengingatkan untuk tidak lupa makan. Sedang di beberapa kesempatan, Zidan saya ajak ke acara pengajian, ia tak lupa bawakan makanan untuk adiknya yang ditinggal di rumah.
Banyak hikmah terperoleh dari interaksi dengan anak. Kita mungkin tak berharap anak berbuat sama persis, atas apa yang kita ajarkan. Tapi memberi contoh, tentu dengan kerja nyata, sedikit banyak, anak akan mengadopsinya. Hampir setiap kejadian lalai, Dik Yumna selalu minta maaf, dan mengulurkan tangan sambil menambahkan “nggak sengaja.” Saya dulu bukan termasuk orang yang mudah mengatakan “maaf,” tapi setelah dapat pelajaran dari si kecil, jadi ringan berkata “maaf” bila bersalah.
Anak-anak pun jadi contoh baik beribadah. Dalam berpuasa sunah, si sulung memberi motifasi. Suatu sore, kala puasa sunah Senin Kamis, Rida bercerita kalau tadi di sekolah pengen makan donat, karena melihat ustadzah makan di depannya. Lucu sekali mendengar dia bercerita, sampai saya tak bisa menahan tawa. Tapi melihat dia lemes, lalu saya bilang, kalau ustadzah tak tahu Mbak Rida sedang berpuasa. Jikalau tahu, tentunya tidak makan di depan Mbak Rida.
***
“Ummi, punya uang receh?” tanya Rida di suatu malam jum’at. “Untuk apa?” tanya saya. “Mau tukar” jawabnya sambil perlihatkan uang pecahan Rp 5.000. “Memangnya untuk apa?” tanya saya penasaran, kok tukar, tidak minta saja. “Untuk infaq”. O iya besok kan jum’at, pikir saya sambil mengingat di mana menaruh uang receh tadi sore. “Coba lihat di atas kulkas”, Mbak Rida segera menuju kulkas dan menghitung uang receh yang dimaksud. “Jangan semua diinfaqkan, ya mbak?” pinta saya. “Memangnya kenapa?” tanyanya membuat saya kaget, dan sejenak kebingungan harus menjawab bagaimana. Infaq tak boleh banyak? Atau infaqnya seribu saja, atau… Saya ragu, karena kalau salah memberi jawaban bisa diskak. “Infaqnya berbagi sama adik ya?” Alhamdulillah, akhirnya bisa juga keluar jawaban yang baik. “Dik Yumna kasih seribu, ya” lanjut saya lega. Terus terang saya malu kalau ketahuan memilih sedikit berinfaq, dengan alasan uang memang tidak banyak. Astaghfirullah…
Anak juga mengajari bersabar menghadapi sakit, menggunakan obat herbal sebelum ke medis. Seperti yang terjadi pada anak sulung saya kala demam di malam hari. Dia tak mau diberi obat penurun panas, meski panasnya meninggi. “Ayolah nduk, minum obat ya?” bujuk saya cemas. Tapi tetap tak mau, dibawa ke puskesmas juga tidak mau, hingga mengingau nyaris kejang. Saat itu yang saya lakukan hanya mengompresnya dan memohon kepada-Nya agar diberi kesembuhan. Tegang, cemas, khawatir dan bingung mesti bagaimana. Di saat-saat menegangkan, tiba-tiba Mbak Rida minta dibuatkan kunyit dan madu saja. Segera saya ke dapur membuatkan jamu kunyit, madu dan jeruk nipis. Beberapa sendok jamu kunyit saya berikan, tak lupa parutan bawang merah dioleskan di sekujur badannya. Selang satu jam kala terbangun, saya periksa suhu tubuhnya Alhamdulillah menurun. Keesokan harinya sudah sehat seperti sedia kala.
Kejadian demikian berulang 2 tahun berikutnya. Sekitar jam 10.00 saya ditelfon guru kelasnya, diminta jemput Rida karena panas. Setelah menyelesaikan tugas saya di sekolah, segera meluncur ke SDIT sambil beruraian air mata, khawatir kondisi sang buah hati. Kala saya ajak ke Rumah Sakit, dia menolak, akhirnya kami pulang. Setelah banyak minum air putih, makan bubur halus, dan tidur sekitar satu jam, tiada perubahan, bahkan suhu tubuhnya meninggi. Diberi obat atau diajak ke puskesmas tak mau, justru minta dibuatkan kunyit dan madu.
Kenapa saya berpikir harus minum obat kimia, agar cepat sembuh, karena besok melakukan perjalanan jauh? Obat herbal kan reaksinya lambat? Ya Allah, mengapa saya egois? Hanya karena ingin bertemu ibu dan keluarga besar di acara pernikahan bulek, memaksa anak sedang sakit untuk cepat sembuh? Sakit ialah kehendak-Nya dan menyembuhkan pun hak-Nya. “Maafkan ummimu ya nduk,” batin saya perih. Alhamdulillah, keesokan harinya kami tetap bisa bepergian, dengan selalu melantunkan doa, Allaahumma ‘aafinii fii badanii Allaahumma ‘aafinii fii sam’ii Allaahumma ‘aafinii fii basharii.
***
Kadang pertanyaan anak membuat kita yang tadinya meneteskan air mata, tiba-tiba tersenyum. Di awal kepergian suami, saya sering menangis sendiri di kamar. Bagaimana tidak, suami meninggal di usia muda, 39 tahun. Anak-anak masih balita. Masih saja saya merasa bersalah karena belum sempat minta maaf atas kesalahan selama bersama suami. Suami koma di hari ke lima opname, sehari sebelum meninggal. Dan saya tiada di sisinya, pulang untuk menidurkan anak-anak.
“Ummi ingat abi, to?” tanya salah satu mutiara saya ketika melihat air mata di wajah umminya. Apakah anak-anak merasakan kesedihan yang saya rasa? Batin ini berbisik. Demi melihat ketiga buah hati, hilanglah duka di hati; riang, ceria, dan tegar. Ya, saya harus tegar, sabar! tekat saya. Sungguh banyak hikmah dari tingkah anak-anak. Mereka dapat jadi guru, sebab darinya bisa belajar tanpa harus buka buku.
*) Siti Khoeriyah, S.Pd, lahir di Bogor, 25 Agustus 1976, adalah Wali dari Ananda Farida Muthi’ah Fathin (kelas 3-Utsman), Syauqi Ahmad Zaidan, dan Sausan Aqila Yumna. Alamat sekarang di Jenangan Ponorogo. Penulis adalah istri dari Miftahul Muhtadin (almarhum).
Dijumput dari: http://sastra-indonesia.com/2013/06/berguru-pada-anak-anak/
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Ginandjar Wiludjeng
A. Junianto
A. Kurnia
A. Qorib Hidayatullah
A. Yusrianto Elga
A.S Laksana
A’yat Khalili
Aang Fatihul Islam
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi WM
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Malik
Abdul Razak
Abdul Rosyid
Abdul Wahab
Abdurrahman Wahid
Abu Salman
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Adam Chiefni
Ade P. Nasution
Adhitia Armitriant
Adi Prasetyo
Adrizas
AF. Tuasikal
Afriza Hanifa
Afrizal Malna
Agama Para Bajingan
Agnes Rita Sulistyawaty
Aguk Irawan M.N.
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agus Sunyoto
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahmad Baso
Ahmad Faishal
Ahmad Fatoni
Ahmad Hasan MS
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Khotim Muzakka
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Naufel
Ahmad Rofiq
Ahmad S. Zahari
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Ainul Fiah
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Akhmad Sofyan Hadi
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alam Terkembang
Alang Khoiruddin
Alex R. Nainggolan
Alfian Dippahatang
Ali Audah
Ali Mahmudi CH
Ali Rif’an
Almania Rohmah
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Aminah
Aminullah HA.Noor
Amir Sutaarga
Anam Rahus
Anata Siregar
Andari Karina Anom
Andina Dwifatma
Andong Buku #3
Andre Mediansyah
Andri Awan
Anett Tapai
Anggie Melianna
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Bae
Anton Kurnia
Anton Wahyudi
Anwar Nuris
Ardi Bramantyo
Ardus M Sawega
Arie MP Tamba
Arie Yani
Arief Joko Wicaksono
Arief Junianto
Ariera
Arif Bagus Prasetyo
Aris Kurniawan
Arman A.Z.
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Sambodja
Asmaul Fauziyah
Asti Musman
Atafras
Awalludin GD Mualif
Ayu Wulan Sari
Aziz Abdul Gofar
Azizah Hefni
Bagus Takwin
Bahrul Ulum A. Malik
Balada
Bale Aksara
Balok Sf
Bambang Kempling
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Beno Siang Pamungkas
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Berita Duka
Berita Koran
Bernando J Sujibto
Berthold Damshauser
BI Purwantari
Binhad Nurrohmat
Bobby Gunawan
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi P. Hatees
Budiman S. Hartoyo
Burhanuddin Bella
Camelia Mafaza
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairul Akhmad
Chamim Kohari
Chavchay Syaifullah
Cover Buku
Cucuk Espe
D. Zaini Ahmad
D. Zawawi Imron
Dadang Ari Murtono
Dahta Gautama
Daisuke Miyoshi
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Danusantoso
Dareen Tatour
Darju Prasetya
David Kuncara
Denny Mizhar
Denza Perdana
Desi Sommalia Gustina
Desiana Medya A.L
Dewan Kesenian Lamongan (DKL)
Dewi Indah Sari
Dewi Susme
Dian Sukarno
Didik Harianto
Didik Kusbiantoro
Dina Jerphanion
Dina Oktaviani
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur
Dipo Handoko
Diyah Errita Damayanti
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddy Wisnu Pribadi
Dody Kristianto
Dody Yan Masfa
Donny Anggoro
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dr Junaidi SS MHum
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Wiyana
Dyah Ratna Meta Novia
Dyah Sulistyorini
Ecep Heryadi
Eddy Pranata PNP
Edeng Syamsul Ma’arif
Eep Saefulloh Fatah
EH Kartanegara
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Hendrawan Sofyan
Eko Hendri Saiful
Eko Windarto
Elnisya Mahendra
Elva Lestary
Emha Ainun Nadjib
Emil WE
Endah Sulwesi
Endo Suanda
Eppril Wulaningtyas R
Esai
Evan Ys
F. Moses
F. Rahardi
Fadlillah Malin Sutan
Fahmi Faqih
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fajar Kurnianto
Fanani Rahman
Fanny Chotimah
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Febby Fortinella Rusmoyo
Felix K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Gabriel Garcia Marquez
Galang Ari P.
Galuh Tulus Utama
Gampang Prawoto
Gandra Gupta
Ganug Nugroho Adi
Gerson Poyk
Ghassan Kanafani
Gita Nuari
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunoto Saparie
H.B. Jassin
Habibullah
Hadi Napster
Hadriani Pudjiarti
Halim HD
Halimi Zuhdy
Hamberan Syahbana
Han Gagas
Hanibal W. Y. Wijayanta
Hardi
Haris del Hakim
Haris Saputra
Harri Ash Shiddiqie
Hartono Harimurti
Hary B Kori’un
Hasan Aspahani
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
HE. Benyamine
Hendra Junaedi
Hendra Makmur
Heri CS
Heri Latief
Heri Listianto
Herman RN
Herry Lamongan
Heru CN
Heru Nugroho
Hikmat Gumelar
HL Renjis Magalah
Hudan Nur
Hujuala Rika Ayu
Huminca Sinaga
IBM. Dharma Palguna
Ibnu Wahyudi
Ida Farida
Idris Pasaribu
Ignas Kleden
Ignatius Haryanto
Iksan Basoeky
Ilham Khoiri
Imam Cahyono
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indra Intisa
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Ira Puspitaningsih
Irfan Budiman
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iskandar Zulkarnain
Ismail Marzuki
Iva Titin Shovia
Iwan Kurniawan
Jabbar Abdullah
Jafar Fakhrurozi
Jalan Raya Simo Sungelebak
Jamal D. Rahman
Jamal T. Suryanata
Javed Paul Syatha
Jayaning S.A
JILFest 2008
Jody Setiawan
Johan Edy Raharjo
Johannes Sugianto
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joni Ariadinata
Jual Buku
Jual Buku Paket Hemat
Juan Kromen
Julika Hasanah
Jurnalisme Sastrawi
Jusuf AN
Juwairiyah Mawardy
Ka’bati
Karanggeneng
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Keith Foulcher
Kemah Budaya Panturan (KBP)
Khansa Arifah Adila
Khoirul Inayah
Khoirul Rosyadi
Khudori Husnan
Ki Ompong Sudarsono
Kirana Kejora
Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia
Korrie Layun Rampan
Kostela
Kritik Sastra
Kukuh S Wibowo
Kurnia Effendi
Kurniawan
Kuswaidi Syafi'ie
L.N. Idayanie
Laili Rahmawati
Lamongan
Lan Fang
Langgeng Widodo
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Lely Yuana
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember
Liestyo Ambarwati Khohar
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lucia Idayanie
Lukman A Sya
Lutfiah
Lynglieastrid Isabellita
M Arman AZ
M Ismail
M Thobroni
M. Afifuddin
M. Arwan Hamidi
M. Lukluk Atsmara Anjaina
M. Lutfi
M. Luthfi Aziz
M. Nurdin
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.S. Nugroho
Mahendra Cipta
Mahmud Jauhari Ali
Mahmud Syaltut Usfa
Mahmudi Arif Dahlan
Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Martin Aleida
Maruli Tobing
Mas Ruscita
Mashuri
Masuki M. Astro
Matroni
Matroni Muserang
Media: Crayon on Paper
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Mia Arista
Mia El Zahra
Mikael Johani
Misbahus Surur
Misran
Mohamad Ali Hisyam
Mohammad Eri Irawan
Much. Khoiri
Muh. Muhlisin
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Rain
Muhammad Taufiqurrohman
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun
Muhammadun AS
Muhidin M Dahlan
Mujtahid
Mujtahidin Billah
Mukti Sutarman Espe
Mulyadi SA
Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik
Munawir Aziz
Musfarayani
Musfi Efrizal
Nafisatul Husniah
Nandang Darana
Naskah Teater
Nelson Alwi
Ni Made Purnamasari
Nikmatus Sholikhah
Nina Herlina Lubis
Nina Susilo
Ning Elia
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel-novel berbahasa Jawa
Novelet
Nunuy Nurhayati
Nur Azizah
Nur Hamzah
Nur Kholiq
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurul Aini
Nurul Anam
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi SA
Nyoman Tusthi Eddy
Obrolan
Okty Budiati
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Otto Sukatno CR
Oyos Saroso H.N.
Pagan Press
Pagelaran Musim Tandur
Palupi Panca Astuti
Parimono V / 40 Plandi Jombang
Pawang Surya Kencana
PDS H.B. Jassin
Petrus Nandi
Politik
Politik Sastra
Pradana Boy ZTF
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pringadi AS
Prof Dr Fabiola D. Kurnia
Prosa
Puisi
Puji Santosa
Puji Tyasari
Puput Amiranti N
Purnawan Andra
Purnawan Kristanto
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
Pustaka Ilalang Group
PUstaka puJAngga
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R. Ng. Ronggowarsito
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Rahmat Kemat Hidayatullah
Rahmat Sularso Nh
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rasanrasan Boengaketji
Raudal Tanjung Banua
Redland Movie
Reiny Dwinanda
Resensi
Rialita Fithra Asmara
Ribut Wijoto
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Ririe Rengganis
Risang Anom Pujayanto
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Roso Titi Sarkoro
Rozi Kembara
Rukardi
Rumah Budaya Pantura (RBP)
Rusmanadi
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saiful Amin Ghofur
Saiful Anam
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Salman S. Yoga
Samsudin Adlawi
Samsul Anam
Sanggar Lukis Alam
Sanggar Pasir
Sanggar Rumah Ilalang KSII
Santi Puji Rahayu
Sapardi Djoko Damono
Saroni Asikin
Sartika Dian Nuraini
Sastra dan Kuasa Simbolik
Sastra Jawa Timur
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang
SelaSastra Boenga Ketjil
SelaSastra Boenga Ketjil #33
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Setia Naka Andrian
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sinopsis
Siti Khoeriyah
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputra
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Slamet Rahardjo Rais
Soegiharto
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Spectrum Center Press
Sri Weni
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sucipto Hadi Purnomo
Sudirman
Sugi Lanus
Sukron Ma’mun
Sulaiman Djaya
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sungging Raga
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Supriyadi
Surya Lesmana
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyanto
Syaf Anton Wr
Syaifuddin Gani
Syaiful Amin
Syarif Wadja Bae
Sylvianita Widyawati
TanahmeraH ArtSpace
Tarmuzie (1961-2019)
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Presetyo
Teguh Setiawan
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Tia Setiadi
Tirto Suwondo
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tosa Poetra
Tri Nurdianingsih
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Ulul Azmiyati
Umar Fauzi
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Usman Arrumy
Utari Tri Prestianti
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W Haryanto
W.S. Rendra
Wahyu Prasetya
Wan Anwar
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wina Bojonegoro
Wita Lestari
Wong Wing King
Wowok Hesti Prabowo
Xu Xi (Sussy Komala)
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yanusa Nugroho
Yasraf Amir Piliang
Yayat R. Cipasang
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yopi Setia Umbara
Yudhi Herwibowo
Yudi Latif
Yusri Fajar
Yusuf Ariel Hakim
Yuval Noah Harari
Zacky Khairul Uman
Zainuddin Sugendal
Zamakhsyari Abrar
Zawawi Se
Zed Abidien
Zehan Zareez
Zhaenal Fanani
Zubaidi Khan
Zuniest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar