Desi Sommalia Gustina *
Riau Pos, 28 April 2013
TAK sedikit kalangan beranggapan bahwa memahami puisi merupakan suatu hal yang sulit, terlebihlagi jika harus bertindak sebagai ‘kritikus’. Namun, Maman S Mahayana bilang, setiap pembaca karya sastra, pada dasarnya dapat bertindak sebagai ‘kritikus’ jika ia menuliskan tanggapan terhadapnya. Setidaknya seperti yang dilakukan oleh Soni Farid Maulana dalam buku kumpulan esainya yang berjudul Apresiasi dan Proses Kreatif Menulis Puisi. Buku ini berisi 14 esai sastra. Sebagaimana judul buku, esai-esai dalam buku ini sangat kental dengan semangat mengapresiasi atas karya sastra bernama puisi.Di samping itu, buku yang diterbitkan oleh penerbit Nuansa (Bandung, 2012) ini juga menawarkan sudut pandang lain yang mungkin dapat dilakukan pembaca dalam memberikan apresiasi. Misalnya menulis tentang proses kreatif penyair dalam mencipta puisi. Seperti salah satu esai dalam buku ini, di mana Soni Farid Maulana (selanjutnya saya singkat SFM) menulis tentang pengetahuannya seputar proses kreatif penyair WS Rendra dalam menulis puisi (Rendra, ‘’Puisi Lahir dari Pengalaman yang Dihayati’’), di samping juga mengulas pandangan Rendra terhadap puisi. Yang mana dalam esai itu disebutkan, bahwa puisi tidak lahir begitu saja dari tangan penyair yang dijuluki ‘’Burung Merak’’ itu, sebab puisi bagi Rendra adalah penghayatan dari pengalaman dan tidak ditulis berdasarkan khayalan semata-mata, seakan-akan penyair mengalami peristiwa tersebut.
Melalui esai tersebut tampak betapa SFM mampu memberikan apresiasi dari sudut pandang lain, di samping juga membuka semacam ruang dialog kepada pembaca, tetapi tentu saja tanpa melupakan membuat penafsiran terhadap materi puisi. Tetapi yang perlu diingat, meskipun buku ini merupakan buku kritik sastra, SFM tampaknya tidak bermaksud membuat pembaca mengerutkan kening demi memahami penafsiran yang ia lakukan. Sebab buku ini ditulis dengan bahasa yang cair dan renyah sehingga mudah dipahami, tetapi tetap dengan kualitas penafsiran yang terjaga.
Dengan demikian, buku ini dapat dikatakan menjadi jembatan dalam hal mendekatkan pembaca dengan karya sastra, terutama puisi. Di samping juga memangkas anggapan bahwa puisi merupakan kumpulan teks sastra yang rumit. Karena, membaca buku ini imajinasi pembaca dibiarkan liar saat memaknai puisi, namun tetap dipandu agar tidak tersesat, ditunjukkan jalan untuk memahami puisi secara mudah, dan dibimbing agar menemukan kedalaman dari puisi yang ia baca.
Itulah sebabnya buku ini menjadi penting untuk dibaca, karena dengan analisis yang dilakukan oleh SFM setidaknya telah membantu siapa saja yang ingin menggeluti puisi, dan mengakrabi teks dalam puisidi samping juga mengakrabi keunikan proses kreatif penyairnya, dengan pendekatan yang tidak rumit. Dan yang terpenting lagi, buku ini memberikan contoh puisi lalu mengualasnya. Salah satu ulasan terhadap puisi yang dilakukan SFM dalam buku ini dapat dilihat pada halaman 150, di mana dalam esai tersebut SFM mengulas puisi Oka Rusmini (‘’Warna Lokal Bali dalam Puisi Oka Rusmini’’). Dalam esai tersebut, SFM memperbincangkan tentang kultur dan kekhasan Bali sebagai salah satu kekuatan puisi-puisi Oka Rusmini. Salah satu puisi Oka Rusmini yang diulas oleh SFM dalam esai tersebut berjudul ‘’Bajang-Bajang’’. Berikut teks puisi tersebut saya tampilkan kembali:
BAJANG-BAJANG
(II)
Kau tersenyum
Ada yang berubah pada tubuh
dan bau perawan milikmu
Sang Dewi mulai mengisi bilik hati
Beratus petuah kutelan
Kubiarkan masuk tenggorokan
dan mencoba merasa berarti
Canang, tipat dampul, dan beratus
juta banten
menisik kemahiran milikmu
dan kau harus mengingat ragam itu
Metanding dengan bau aneh, wangi aneh
Kau bicara dengan alat itu untuk
mengintip diriNya
Betara Surya, Betara Bayu, Betara…
Kau hafal semua itu
Khusyuk kau serahkan diri
untuk bumi, untuk Griya, untuk Tuniang
untuk Aji untuk Biang…
Semuanya
Untuk membuat penafsiran terhadap puisi sejatinya sangat bergantung pada tingkat wawasan dan pengalaman pembacanya. Begitupun untuk menafsirkan puisi Oka Rusmini tersebut di atas. Dalam puisi ‘’Bajang-Bajang’’ tersebut, tampak banyak kata yang dicetak miring. Dalam kaitan ini, untuk memahami kata yang dicetak miring tersebut, maka wawasan pembaca sangat diperlukan. Sebab hakikat dari puisi adalah metafora. Maka untuk memahami metafora yang terdapat dalam puisi, sangat diperlukan penafsiran yang logis dan masuk akal. Penafsiran yang demikian tentu harus didukung oleh wawasan dan pengalaman pembacanya.
Menilik analisis yang dilakukan SFM terhadap puisi karya Oka Rusmini tersebut, setidaknya telah menunjukkan kemampuan penyair kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, tersebut dalam menafsirkan puisi. Hal ini terlihat dari ulasan yang dipaparkan SFM dalam esainya, mampu memberi pengetahuan baru terhadap pembaca dengan membongkar makna dari kata-kata yang dicetak miring dalam puisi ‘’Bajang-Bajang’’ tersebut. Kata yang dicetak miring dalam larik pertama bait kedua dalam puisi tersebut menjelaskan mengenai benda-benda yang dipakai untuk upacara tradisional di Bali. Selain itu, dalam larik selanjutnya, tepatnya larik kesembilan dan kesepuluh dalam bait kedua puisi tersebut, ada sejumlah kata lainnya yang juga dicetak miring. Griya adalah rumah tempat tinggal kasta Brahmana, dan tuniang adalah nenek. Sedangkan Aji adalah ayah, dan biang adalah panggilan untuk perempuan-perempuan Griya.
Melalui analisis yang dilakukan SFM dapatlah diketahui bahwa bahasa Bali dan simbol-simbol budaya yang disisipkan Oka Rusmini dalam puisinya tak saja sekadar permaian rima, tetapi mampu menambah wawasan dan memberikan pengetahuan baru kepada pembaca di luar orang Bali. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa, baik menafsir maupun menulis puisi seseorang harus memiliki pengetahuan dan wawasan. Karena dalam puisi kerap terdapat simbol-simbol serta pemakaian bahasa yang ambigu sehingga bisa menciptakan multi penafsiran.
Selain memahami puisi, buku ini juga memberi pegetahuan kepada pembaca terkait mencipta puisi yang tidak gelap. Juga tentang bagaimana memungut metafora yang sederhana tapi menyisakan banyak jejak penafsiran. Sehingga ketika seseorang membaca puisi yang diciptakan oleh penyair, pembaca bisa meraih terang. Untuk menciptakan puisi yang demikian, sangat berkaitan dengan dorongan hati. Namun, dorongan hati dalam menulis puisi menurut SFM tidak muncul begitu saja dari dunia yang tidak dikenal, akan tetapi datang dari sebuah pengalaman yang dihayati secara total. Pengalaman yang dimaksud ada kalanya disebut sebagai pengalaman puitik, yang sumbernya bisa berasal dari pengalaman fisik maupun dari pengalaman metafisik dalam pengertian yang seluas-luasnya yang kemudian diekspresikan ke dalam bentuk tulisan.
Dengan berbagai pengetahuan yang ditawarkan SFM dalam buku ini, tidaklah berlebih jika Senny Suzan Alwasilah, dosen penulisan kreatif Jurusan Sastra Inggris Universitas Pasundan, Bandung, dalam endorsementnya di belakang buku ini mengatakan bahwa buku setebal 197 halaman ini merupakan ‘buku wajib’ dalam pembelajaran apresiasi puisi. Terlebih lagi buku ini telah menambah semaraknya kehidupan kritik sastra di Indonesia.
*) Desi Sommalia Gustina, Alumnus Pascasarjana Universitas Andalas, Padang
Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2013/04/membincangkan-kritik-puisi-apresiatif.html
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Ginandjar Wiludjeng
A. Junianto
A. Kurnia
A. Qorib Hidayatullah
A. Yusrianto Elga
A.S Laksana
A’yat Khalili
Aang Fatihul Islam
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi WM
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Malik
Abdul Razak
Abdul Rosyid
Abdul Wahab
Abdurrahman Wahid
Abu Salman
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Adam Chiefni
Ade P. Nasution
Adhitia Armitriant
Adi Prasetyo
Adrizas
AF. Tuasikal
Afriza Hanifa
Afrizal Malna
Agama Para Bajingan
Agnes Rita Sulistyawaty
Aguk Irawan M.N.
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agus Sunyoto
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahmad Baso
Ahmad Faishal
Ahmad Fatoni
Ahmad Hasan MS
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Khotim Muzakka
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Naufel
Ahmad Rofiq
Ahmad S. Zahari
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Ainul Fiah
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Akhmad Sofyan Hadi
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alam Terkembang
Alang Khoiruddin
Alex R. Nainggolan
Alfian Dippahatang
Ali Audah
Ali Mahmudi CH
Ali Rif’an
Almania Rohmah
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Aminah
Aminullah HA.Noor
Amir Sutaarga
Anam Rahus
Anata Siregar
Andari Karina Anom
Andina Dwifatma
Andong Buku #3
Andre Mediansyah
Andri Awan
Anett Tapai
Anggie Melianna
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Bae
Anton Kurnia
Anton Wahyudi
Anwar Nuris
Ardi Bramantyo
Ardus M Sawega
Arie MP Tamba
Arie Yani
Arief Joko Wicaksono
Arief Junianto
Ariera
Arif Bagus Prasetyo
Aris Kurniawan
Arman A.Z.
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Sambodja
Asmaul Fauziyah
Asti Musman
Atafras
Awalludin GD Mualif
Ayu Wulan Sari
Aziz Abdul Gofar
Azizah Hefni
Bagus Takwin
Bahrul Ulum A. Malik
Balada
Bale Aksara
Balok Sf
Bambang Kempling
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Beno Siang Pamungkas
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Berita Duka
Berita Koran
Bernando J Sujibto
Berthold Damshauser
BI Purwantari
Binhad Nurrohmat
Bobby Gunawan
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi P. Hatees
Budiman S. Hartoyo
Burhanuddin Bella
Camelia Mafaza
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairul Akhmad
Chamim Kohari
Chavchay Syaifullah
Cover Buku
Cucuk Espe
D. Zaini Ahmad
D. Zawawi Imron
Dadang Ari Murtono
Dahta Gautama
Daisuke Miyoshi
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Danusantoso
Dareen Tatour
Darju Prasetya
David Kuncara
Denny Mizhar
Denza Perdana
Desi Sommalia Gustina
Desiana Medya A.L
Dewan Kesenian Lamongan (DKL)
Dewi Indah Sari
Dewi Susme
Dian Sukarno
Didik Harianto
Didik Kusbiantoro
Dina Jerphanion
Dina Oktaviani
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur
Dipo Handoko
Diyah Errita Damayanti
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddy Wisnu Pribadi
Dody Kristianto
Dody Yan Masfa
Donny Anggoro
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dr Junaidi SS MHum
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Wiyana
Dyah Ratna Meta Novia
Dyah Sulistyorini
Ecep Heryadi
Eddy Pranata PNP
Edeng Syamsul Ma’arif
Eep Saefulloh Fatah
EH Kartanegara
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Hendrawan Sofyan
Eko Hendri Saiful
Eko Windarto
Elnisya Mahendra
Elva Lestary
Emha Ainun Nadjib
Emil WE
Endah Sulwesi
Endo Suanda
Eppril Wulaningtyas R
Esai
Evan Ys
F. Moses
F. Rahardi
Fadlillah Malin Sutan
Fahmi Faqih
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fajar Kurnianto
Fanani Rahman
Fanny Chotimah
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Febby Fortinella Rusmoyo
Felix K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Gabriel Garcia Marquez
Galang Ari P.
Galuh Tulus Utama
Gampang Prawoto
Gandra Gupta
Ganug Nugroho Adi
Gerson Poyk
Ghassan Kanafani
Gita Nuari
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunoto Saparie
H.B. Jassin
Habibullah
Hadi Napster
Hadriani Pudjiarti
Halim HD
Halimi Zuhdy
Hamberan Syahbana
Han Gagas
Hanibal W. Y. Wijayanta
Hardi
Haris del Hakim
Haris Saputra
Harri Ash Shiddiqie
Hartono Harimurti
Hary B Kori’un
Hasan Aspahani
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
HE. Benyamine
Hendra Junaedi
Hendra Makmur
Heri CS
Heri Latief
Heri Listianto
Herman RN
Herry Lamongan
Heru CN
Heru Nugroho
Hikmat Gumelar
HL Renjis Magalah
Hudan Nur
Hujuala Rika Ayu
Huminca Sinaga
IBM. Dharma Palguna
Ibnu Wahyudi
Ida Farida
Idris Pasaribu
Ignas Kleden
Ignatius Haryanto
Iksan Basoeky
Ilham Khoiri
Imam Cahyono
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indra Intisa
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Ira Puspitaningsih
Irfan Budiman
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iskandar Zulkarnain
Ismail Marzuki
Iva Titin Shovia
Iwan Kurniawan
Jabbar Abdullah
Jafar Fakhrurozi
Jalan Raya Simo Sungelebak
Jamal D. Rahman
Jamal T. Suryanata
Javed Paul Syatha
Jayaning S.A
JILFest 2008
Jody Setiawan
Johan Edy Raharjo
Johannes Sugianto
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joni Ariadinata
Jual Buku
Jual Buku Paket Hemat
Juan Kromen
Julika Hasanah
Jurnalisme Sastrawi
Jusuf AN
Juwairiyah Mawardy
Ka’bati
Karanggeneng
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Keith Foulcher
Kemah Budaya Panturan (KBP)
Khansa Arifah Adila
Khoirul Inayah
Khoirul Rosyadi
Khudori Husnan
Ki Ompong Sudarsono
Kirana Kejora
Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia
Korrie Layun Rampan
Kostela
Kritik Sastra
Kukuh S Wibowo
Kurnia Effendi
Kurniawan
Kuswaidi Syafi'ie
L.N. Idayanie
Laili Rahmawati
Lamongan
Lan Fang
Langgeng Widodo
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Lely Yuana
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember
Liestyo Ambarwati Khohar
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lucia Idayanie
Lukman A Sya
Lutfiah
Lynglieastrid Isabellita
M Arman AZ
M Ismail
M Thobroni
M. Afifuddin
M. Arwan Hamidi
M. Lukluk Atsmara Anjaina
M. Lutfi
M. Luthfi Aziz
M. Nurdin
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.S. Nugroho
Mahendra Cipta
Mahmud Jauhari Ali
Mahmud Syaltut Usfa
Mahmudi Arif Dahlan
Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Martin Aleida
Maruli Tobing
Mas Ruscita
Mashuri
Masuki M. Astro
Matroni
Matroni Muserang
Media: Crayon on Paper
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Mia Arista
Mia El Zahra
Mikael Johani
Misbahus Surur
Misran
Mohamad Ali Hisyam
Mohammad Eri Irawan
Much. Khoiri
Muh. Muhlisin
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Rain
Muhammad Taufiqurrohman
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun
Muhammadun AS
Muhidin M Dahlan
Mujtahid
Mujtahidin Billah
Mukti Sutarman Espe
Mulyadi SA
Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik
Munawir Aziz
Musfarayani
Musfi Efrizal
Nafisatul Husniah
Nandang Darana
Naskah Teater
Nelson Alwi
Ni Made Purnamasari
Nikmatus Sholikhah
Nina Herlina Lubis
Nina Susilo
Ning Elia
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel-novel berbahasa Jawa
Novelet
Nunuy Nurhayati
Nur Azizah
Nur Hamzah
Nur Kholiq
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurul Aini
Nurul Anam
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi SA
Nyoman Tusthi Eddy
Obrolan
Okty Budiati
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Otto Sukatno CR
Oyos Saroso H.N.
Pagan Press
Pagelaran Musim Tandur
Palupi Panca Astuti
Parimono V / 40 Plandi Jombang
Pawang Surya Kencana
PDS H.B. Jassin
Petrus Nandi
Politik
Politik Sastra
Pradana Boy ZTF
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pringadi AS
Prof Dr Fabiola D. Kurnia
Prosa
Puisi
Puji Santosa
Puji Tyasari
Puput Amiranti N
Purnawan Andra
Purnawan Kristanto
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
Pustaka Ilalang Group
PUstaka puJAngga
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R. Ng. Ronggowarsito
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Rahmat Kemat Hidayatullah
Rahmat Sularso Nh
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rasanrasan Boengaketji
Raudal Tanjung Banua
Redland Movie
Reiny Dwinanda
Resensi
Rialita Fithra Asmara
Ribut Wijoto
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Ririe Rengganis
Risang Anom Pujayanto
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Roso Titi Sarkoro
Rozi Kembara
Rukardi
Rumah Budaya Pantura (RBP)
Rusmanadi
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saiful Amin Ghofur
Saiful Anam
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Salman S. Yoga
Samsudin Adlawi
Samsul Anam
Sanggar Lukis Alam
Sanggar Pasir
Sanggar Rumah Ilalang KSII
Santi Puji Rahayu
Sapardi Djoko Damono
Saroni Asikin
Sartika Dian Nuraini
Sastra dan Kuasa Simbolik
Sastra Jawa Timur
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang
SelaSastra Boenga Ketjil
SelaSastra Boenga Ketjil #33
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Setia Naka Andrian
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sinopsis
Siti Khoeriyah
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputra
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Slamet Rahardjo Rais
Soegiharto
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Spectrum Center Press
Sri Weni
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sucipto Hadi Purnomo
Sudirman
Sugi Lanus
Sukron Ma’mun
Sulaiman Djaya
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sungging Raga
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Supriyadi
Surya Lesmana
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyanto
Syaf Anton Wr
Syaifuddin Gani
Syaiful Amin
Syarif Wadja Bae
Sylvianita Widyawati
TanahmeraH ArtSpace
Tarmuzie (1961-2019)
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Presetyo
Teguh Setiawan
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Tia Setiadi
Tirto Suwondo
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tosa Poetra
Tri Nurdianingsih
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Ulul Azmiyati
Umar Fauzi
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Usman Arrumy
Utari Tri Prestianti
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W Haryanto
W.S. Rendra
Wahyu Prasetya
Wan Anwar
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wina Bojonegoro
Wita Lestari
Wong Wing King
Wowok Hesti Prabowo
Xu Xi (Sussy Komala)
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yanusa Nugroho
Yasraf Amir Piliang
Yayat R. Cipasang
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yopi Setia Umbara
Yudhi Herwibowo
Yudi Latif
Yusri Fajar
Yusuf Ariel Hakim
Yuval Noah Harari
Zacky Khairul Uman
Zainuddin Sugendal
Zamakhsyari Abrar
Zawawi Se
Zed Abidien
Zehan Zareez
Zhaenal Fanani
Zubaidi Khan
Zuniest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar