K. Ng. H. Agus Sunyoto
http://pesantrenbudaya.com/?id=28
KH Abdurrahman Wahid (1973) memberikan abstraksi tentang sastera pesantren dalam dua definisi, pertama, karya-karya sastera yang mengeksplorasi kebiasaan-kebiasaan di pesantren,. Kedua, adanya corak psikologi pesantren dengan struktur agama (warna religius) yang kuat. Sementara Ahmad Tohari (2003) menegaskan bahwa sastera pesantren adalah sastera yang membawa semangat budaya dan tradisi pesantren, yaitu sastera yang membawa spirit religius ala pesantren dan ditulis oleh komunitas pesantren sendiri.
Tradisi oral yang menjadi dasar kebudayaan Nusantara, sedikitnya telah memberikan andil yang tidak kecil bagi kurang berkembangnya sastera tulis di Indonesia, terutama di lingkungan pesantren yang cenderung menekankan keilmuan fiqiyyah. Namun hal itu tidak berarti menjadikan dunia pesantren tidak berperan sama sekali dalam pengembangan sastera tulis. Pada pertengahan abad ke-19, misal, pesantren Tegalsari di Ponorogo telah melahirkan seorang maestro sastera yang dinobatkan sebagai pujangga di Kasunanan Surakarta: Raden Ngabehi Ronggowarsito. Tidak kurang dari 150 karya sastera telah dihasilkan, baik karya sendiri maupun saduran. Yang termasyhur di antaranya Serat Wirid Hidayat Jati, Suluk Suksma Lelana, Serat Jangka Jayabhaya, Serat Kalatidha,dsb.
Pada saat kolonial Belanda menerapkan sistem pendidikan sekolah di Indonesia, berbagai genre sastera baru khas Barat masuk ke berbagai kalangan yang terproses di lingkungan pendidikan sekolah. Sastera kemudian lebih banyak berkembang di lingkungan sekolah. Pesantren-pesantren secara sistematis termarjinalisasi dari percaturan dunia sastera. Meski demikian, karya-karya bernafas Islam bermunculan meski tidak berlatar pesantren dan tidak ditulis komunitas pesantren. Karya-karya itu tercermin pada karya-karya Hamka, Joesoef Sou’eb, Bahrum Rangkuti, yang dilanjutkan Habiburrahman El-Shirazy, Emha Ainun Najib. Sementara yang banyak bertutur tentang lingkungan dan tradisi pesantren serta berasal dari komunitas berlatar pesantren adalah Ahmad Tohari, KH M. Dawam Sholeh, KH Abu Fadhol as-Senory.
Seiring perkembangan sastera di lingkungan sekolah, terjadi perubahan budaya dalam masyarakat Indonesia, di mana Sastera Islam Indonesia yang sebelumnya mengenal beragam bentuk seperti Matsnawi, Syair, Pantun, Gurindam, Khasidah, Wiracarita, bergeser menjadi karya sastera berbentuk Roman, Cerpen, Prosa lirik, Novel, Epik, bahkan belakangan direduksi hanya menjadi novel dan puisi.
Di tengah derasnya arus perubahan sastera di era teknologi informasi, keberadaan pesantren sebagai bagian dari lembaga pendidikan tradisional, tidak bisa terhindar dari pengaruh-pengaruh informasi dari luar. Namun satu hal yang hendaknya patut diingat dari keberadaan sastera pesantren, yaitu tidak boleh bergeser dari eksistensi pesantren sebagai tema sentral. Maksudnya, karya-karya berciri pesantren haruslah berpijak pada gagasan sentral yang berkaitan dengan Akidah dan Akhlak, di mana dalam karya kreatif yang penuh imajinasi tinggi dan liar pun tidak boleh lepas dari gagasan sentral itu.
* * *
Di tengah arus global yang ditandai konsep-konsep, pandangan-pandangan, ide-ide, gagasan-gagasan, dan nilai-nilai umum yang berciri keterbukaan dan kebebasan telah menimbulkan perubahan suatu transvaluasi yang sangat ekstrim dalam masyarakat. Atas nama globalisasi, era di mana kita hidup sekarang ini ditandai oleh keterbukaan dan kebebasan di segala aspek, baik kebebasan ekonomi yang mengacu kepada ekonomi pasar bebas, kebebasan komunikasi lewat cyberspace, kebebasan seni dalam menganut nilai-nilai, bahkan kebebasan agama yang menghargai pluralitas. Seni kontemporer di era global, mengikuti kaidah-kaidah global tentang sebuah tatanan masyarakat bersifat trans-nasional yang tidak dibatasi ras, suku, budaya, bahasa, teritorial negara, agama.
Di tengah hiruk seni kontemporer yang mereduksi nilai-nilai moral hanya menjadi sekedar tontonan berjiwa hedonis, seni dekaden, kesyahwatan, keberadaan karya sastera pesantren menjadi keniscayaan sebagai karya profetik yang menjadi keniscayaan. Dengan gagasan sentral berpusar sekitar Akidah dan Akhlak, sastera pesantren diharapkan dapat menjadi alternatif di tengah sastera sekuler yang hedonis dan dekaden.
Memasuki pertengahan dasawarsa 2000-an, karya-karya yang ditulis kalangan pesantren baik berbentuk cerpen, novel dan puisi mulai bermunculan. Lahirnya penerbit Pustaka Pesantren di Yogyakarta yang melansir karya-karya santri dan santriwati, adalah fakta tentang mulai bangkitnya sastera di lingkungan pesantren. Muhbub Jamaluddin, santri dari Kotagede, Yogyakarta, telah menyumbangkan dua novel berjudul Pangeran Bersarung (2005) dan Laskar Hizb (2007); Ully Maftuhah, santriwati Ponpes Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyah Wonosobo itu telah menelurkan karya-karya bermutu seperti Indahnya Hidayah-Mu (2002), All About Yahya (2003), Anak-anak Negeri (2006), dan novel berjudul BLOK I (2007) yang diterbitkan Matapena; Izma Kazee, alumnus PPP Al-Fathimiyyah di Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, menelurkan karya sastera seperti cerpen berjudul Pelangi (2000), novel Jerawat Santri (2006), dan novel Ja’a Jutek (2007); di Jawa Timur sastera pesantren dirintis di PP Al-Islah di Sendangagung, Paciran, Lamongan dengan munculnya cerpenis-cerpenis muda seperti Rosydina Robi’a Qolbi, Anita Amaliyah, Athiful Khoiri, Hasnatul Ummah, Ika Nur Ridiawati, Imanur Rosyidah, Laili Purnamasari, Lukluil Maknun, Ali Masykur, Moh.Qomaruddin, Tsani Itsna Ariyanti, dan Aleyo Sas Melas.
Kemunculan sasterawan-sasterawan muda dari lingkungan pesantren, tampaknya akan menjadi penanda sejarah tersendiri bagi perjalanan sastera di Indonesia. Sebab dengan kemunculan karya sastera yang ditulis komunitas pesantren, cakrawala pemikiran dengan sudut pandang yang digunakan memiliki kekhasan dibanding karya sastera yang ditulis orang-orang berlatar sekolah. Karena itu, ke depan diharapkan pesantren-pesantren lebih banyak memberikan peluang bagi perkembangan sastera di lingkungan santri agar potensi yang terkandung di pesantren dapat terekspresikan lewat tulisan-tulisan sastera.
* * *
Lepas dari pandangan teoritik terkait sastera pesantren, fakta yang berkaitan dengan potensi pesantren sebagai penyimpan perbendaharaan budaya dan tradisi tidak akan pernah habis memberikan sumbangan bagi keberlangsungan pewarisan tradisi baik tradisi tulis dan terutama tradisi lisan (oral tradition). Di pesantren-pesantren, misal, kita bisa mendapati bagaimana Kitab Suci Al-Qur’an diajarkan dalam bentuk hafalan, tentu dengan metode dan teknik menghafal yang tak diragukan lagi efektivitasnya dari zaman ke zaman. Di pesantren-pesantren salaf, metode hafalan masih bisa dijumpai penggunaannya untuk mata pelajaran nahwu, sharaf, ushul fiqih, aqidah dan akhlaq. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari komunitas pesantren, metode hafalan digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan amaliah tradisi keagamaan seperti Yasinan, Tahlilan, Khasidah Diba’iyyah, Khasidah Burdah, Istighotsah, Wirid, Si’iran, di mana semua itu akan memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi terjadinya dukungan pengembangan sastera pesantren.
Selain menyimpan potensi-potensi perbendaharaan budaya dan tradisi yang mampu memberikan dorongan bagi pengembangan sastera di pesantren, yang tak kalah adalah keberadaan tokoh inspirator yang mampu memotivasi dan mendorong komunitas pesantren untuk mengembangkan sastera. Keberadaan majalah pesantren seperti IJTIHAD di PP Sidogiri Pasuruan, setidaknya memberi peluang bagi dimuatnya karya-karya esai dan puisi karya Dwy Sa’doellah, yang tentunya telah memberi inspirasi bagi santri-santri untuk berkarya mengikuti jejak sang motivator.
2011-08-26
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Rodhi Murtadho
A. Ginandjar Wiludjeng
A. Junianto
A. Kurnia
A. Qorib Hidayatullah
A. Yusrianto Elga
A.S Laksana
A’yat Khalili
Aang Fatihul Islam
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi WM
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Malik
Abdul Razak
Abdul Rosyid
Abdul Wahab
Abdurrahman Wahid
Abu Salman
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Adam Chiefni
Ade P. Nasution
Adhitia Armitriant
Adi Prasetyo
Adrizas
AF. Tuasikal
Afriza Hanifa
Afrizal Malna
Agama Para Bajingan
Agnes Rita Sulistyawaty
Aguk Irawan M.N.
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sulton
Agus Sunyoto
Ahda Imran
Ahid Hidayat
Ahmad Baso
Ahmad Faishal
Ahmad Fatoni
Ahmad Hasan MS
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Khotim Muzakka
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Naufel
Ahmad Rofiq
Ahmad S. Zahari
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ahsanu Nadia
Aini Aviena Violeta
Ainul Fiah
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Akhmad Sofyan Hadi
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Akmal Nasery Basral
Alam Terkembang
Alang Khoiruddin
Alex R. Nainggolan
Alfian Dippahatang
Ali Audah
Ali Mahmudi CH
Ali Rif’an
Almania Rohmah
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Aminah
Aminullah HA.Noor
Amir Sutaarga
Anam Rahus
Anata Siregar
Andari Karina Anom
Andina Dwifatma
Andong Buku #3
Andre Mediansyah
Andri Awan
Anett Tapai
Anggie Melianna
Anindita S Thayf
Anis Ceha
Anjrah Lelono Broto
Anton Bae
Anton Kurnia
Anton Wahyudi
Anwar Nuris
Ardi Bramantyo
Ardus M Sawega
Arie MP Tamba
Arie Yani
Arief Joko Wicaksono
Arief Junianto
Ariera
Arif Bagus Prasetyo
Aris Kurniawan
Arman A.Z.
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Sambodja
Asmaul Fauziyah
Asti Musman
Atafras
Awalludin GD Mualif
Ayu Wulan Sari
Aziz Abdul Gofar
Azizah Hefni
Bagus Takwin
Bahrul Ulum A. Malik
Balada
Bale Aksara
Balok Sf
Bambang Kempling
Bamby Cahyadi
Bandung Mawardi
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Beno Siang Pamungkas
Bentara Budaya Yogyakarta
Berita
Berita Duka
Berita Koran
Bernando J Sujibto
Berthold Damshauser
BI Purwantari
Binhad Nurrohmat
Bobby Gunawan
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi P. Hatees
Budiman S. Hartoyo
Burhanuddin Bella
Camelia Mafaza
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairul Akhmad
Chamim Kohari
Chavchay Syaifullah
Cover Buku
Cucuk Espe
D. Zaini Ahmad
D. Zawawi Imron
Dadang Ari Murtono
Dahta Gautama
Daisuke Miyoshi
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Danusantoso
Dareen Tatour
Darju Prasetya
David Kuncara
Denny Mizhar
Denza Perdana
Desi Sommalia Gustina
Desiana Medya A.L
Dewan Kesenian Lamongan (DKL)
Dewi Indah Sari
Dewi Susme
Dian Sukarno
Didik Harianto
Didik Kusbiantoro
Dina Jerphanion
Dina Oktaviani
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur
Dipo Handoko
Diyah Errita Damayanti
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddy Wisnu Pribadi
Dody Kristianto
Dody Yan Masfa
Donny Anggoro
Donny Syofyan
Dorothea Rosa Herliany
Dr Junaidi SS MHum
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Wiyana
Dyah Ratna Meta Novia
Dyah Sulistyorini
Ecep Heryadi
Eddy Pranata PNP
Edeng Syamsul Ma’arif
Eep Saefulloh Fatah
EH Kartanegara
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Hendrawan Sofyan
Eko Hendri Saiful
Eko Windarto
Elnisya Mahendra
Elva Lestary
Emha Ainun Nadjib
Emil WE
Endah Sulwesi
Endo Suanda
Eppril Wulaningtyas R
Esai
Evan Ys
F. Moses
F. Rahardi
Fadlillah Malin Sutan
Fahmi Faqih
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fajar Kurnianto
Fanani Rahman
Fanny Chotimah
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Febby Fortinella Rusmoyo
Felix K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Gabriel Garcia Marquez
Galang Ari P.
Galuh Tulus Utama
Gampang Prawoto
Gandra Gupta
Ganug Nugroho Adi
Gerson Poyk
Ghassan Kanafani
Gita Nuari
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gunoto Saparie
H.B. Jassin
Habibullah
Hadi Napster
Hadriani Pudjiarti
Halim HD
Halimi Zuhdy
Hamberan Syahbana
Han Gagas
Hanibal W. Y. Wijayanta
Hardi
Haris del Hakim
Haris Saputra
Harri Ash Shiddiqie
Hartono Harimurti
Hary B Kori’un
Hasan Aspahani
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
HE. Benyamine
Hendra Junaedi
Hendra Makmur
Heri CS
Heri Latief
Heri Listianto
Herman RN
Herry Lamongan
Heru CN
Heru Nugroho
Hikmat Gumelar
HL Renjis Magalah
Hudan Nur
Hujuala Rika Ayu
Huminca Sinaga
IBM. Dharma Palguna
Ibnu Wahyudi
Ida Farida
Idris Pasaribu
Ignas Kleden
Ignatius Haryanto
Iksan Basoeky
Ilham Khoiri
Imam Cahyono
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indiar Manggara
Indra Intisa
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Indrian Koto
Ira Puspitaningsih
Irfan Budiman
Isbedy Stiawan Z.S.
Iskandar Noe
Iskandar Zulkarnain
Ismail Marzuki
Iva Titin Shovia
Iwan Kurniawan
Jabbar Abdullah
Jafar Fakhrurozi
Jalan Raya Simo Sungelebak
Jamal D. Rahman
Jamal T. Suryanata
Javed Paul Syatha
Jayaning S.A
JILFest 2008
Jody Setiawan
Johan Edy Raharjo
Johannes Sugianto
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joni Ariadinata
Jual Buku
Jual Buku Paket Hemat
Juan Kromen
Julika Hasanah
Jurnalisme Sastrawi
Jusuf AN
Juwairiyah Mawardy
Ka’bati
Karanggeneng
Karya Lukisan: Andry Deblenk
Kasnadi
Keith Foulcher
Kemah Budaya Panturan (KBP)
Khansa Arifah Adila
Khoirul Inayah
Khoirul Rosyadi
Khudori Husnan
Ki Ompong Sudarsono
Kirana Kejora
Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan
Komunitas Deo Gratias
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia
Korrie Layun Rampan
Kostela
Kritik Sastra
Kukuh S Wibowo
Kurnia Effendi
Kurniawan
Kuswaidi Syafi'ie
L.N. Idayanie
Laili Rahmawati
Lamongan
Lan Fang
Langgeng Widodo
Lathifa Akmaliyah
Leila S. Chudori
Lely Yuana
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember
Liestyo Ambarwati Khohar
Lina Kelana
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lucia Idayanie
Lukman A Sya
Lutfiah
Lynglieastrid Isabellita
M Arman AZ
M Ismail
M Thobroni
M. Afifuddin
M. Arwan Hamidi
M. Lukluk Atsmara Anjaina
M. Lutfi
M. Luthfi Aziz
M. Nurdin
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
M.S. Nugroho
Mahendra Cipta
Mahmud Jauhari Ali
Mahmud Syaltut Usfa
Mahmudi Arif Dahlan
Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Martin Aleida
Maruli Tobing
Mas Ruscita
Mashuri
Masuki M. Astro
Matroni
Matroni Muserang
Media: Crayon on Paper
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Mia Arista
Mia El Zahra
Mikael Johani
Misbahus Surur
Misran
Mohamad Ali Hisyam
Mohammad Eri Irawan
Much. Khoiri
Muh. Muhlisin
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Amin
Muhammad Aris
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Rain
Muhammad Taufiqurrohman
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun
Muhammadun AS
Muhidin M Dahlan
Mujtahid
Mujtahidin Billah
Mukti Sutarman Espe
Mulyadi SA
Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik
Munawir Aziz
Musfarayani
Musfi Efrizal
Nafisatul Husniah
Nandang Darana
Naskah Teater
Nelson Alwi
Ni Made Purnamasari
Nikmatus Sholikhah
Nina Herlina Lubis
Nina Susilo
Ning Elia
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel-novel berbahasa Jawa
Novelet
Nunuy Nurhayati
Nur Azizah
Nur Hamzah
Nur Kholiq
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurul Aini
Nurul Anam
Nurul Komariyah
Nuryana Asmaudi SA
Nyoman Tusthi Eddy
Obrolan
Okty Budiati
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Otto Sukatno CR
Oyos Saroso H.N.
Pagan Press
Pagelaran Musim Tandur
Palupi Panca Astuti
Parimono V / 40 Plandi Jombang
Pawang Surya Kencana
PDS H.B. Jassin
Petrus Nandi
Politik
Politik Sastra
Pradana Boy ZTF
Pramoedya Ananta Toer
Pramono
Pringadi AS
Prof Dr Fabiola D. Kurnia
Prosa
Puisi
Puji Santosa
Puji Tyasari
Puput Amiranti N
Purnawan Andra
Purnawan Kristanto
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
Pustaka Ilalang Group
PUstaka puJAngga
Putu Wijaya
Qaris Tajudin
R. Ng. Ronggowarsito
Rachmad Djoko Pradopo
Radhar Panca Dahana
Rahmat Kemat Hidayatullah
Rahmat Sularso Nh
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rasanrasan Boengaketji
Raudal Tanjung Banua
Redland Movie
Reiny Dwinanda
Resensi
Rialita Fithra Asmara
Ribut Wijoto
Riki Dhamparan Putra
Riki Utomi
Ririe Rengganis
Risang Anom Pujayanto
Riyon Fidwar
Robin Al Kautsar
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Roso Titi Sarkoro
Rozi Kembara
Rukardi
Rumah Budaya Pantura (RBP)
Rusmanadi
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saiful Amin Ghofur
Saiful Anam
Sainul Hermawan
Sajak
Salamet Wahedi
Salman S. Yoga
Samsudin Adlawi
Samsul Anam
Sanggar Lukis Alam
Sanggar Pasir
Sanggar Rumah Ilalang KSII
Santi Puji Rahayu
Sapardi Djoko Damono
Saroni Asikin
Sartika Dian Nuraini
Sastra dan Kuasa Simbolik
Sastra Jawa Timur
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sayyid Fahmi Alathas
SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang
SelaSastra Boenga Ketjil
SelaSastra Boenga Ketjil #33
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Setia Naka Andrian
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sinopsis
Siti Khoeriyah
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputra
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Slamet Rahardjo Rais
Soegiharto
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Spectrum Center Press
Sri Weni
Sri Wintala Achmad
Suci Ayu Latifah
Sucipto Hadi Purnomo
Sudirman
Sugi Lanus
Sukron Ma’mun
Sulaiman Djaya
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sungging Raga
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Supriyadi
Surya Lesmana
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyanto
Syaf Anton Wr
Syaifuddin Gani
Syaiful Amin
Syarif Wadja Bae
Sylvianita Widyawati
TanahmeraH ArtSpace
Tarmuzie (1961-2019)
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Presetyo
Teguh Setiawan
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Tia Setiadi
Tirto Suwondo
Tita Tjindarbumi
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tosa Poetra
Tri Nurdianingsih
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Tu-ngang Iskandar
Tulus S
Ulul Azmiyati
Umar Fauzi
Umar Fauzi Ballah
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Usman Arrumy
Utari Tri Prestianti
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W Haryanto
W.S. Rendra
Wahyu Prasetya
Wan Anwar
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wina Bojonegoro
Wita Lestari
Wong Wing King
Wowok Hesti Prabowo
Xu Xi (Sussy Komala)
Y. Thendra BP
Y. Wibowo
Yanusa Nugroho
Yasraf Amir Piliang
Yayat R. Cipasang
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yopi Setia Umbara
Yudhi Herwibowo
Yudi Latif
Yusri Fajar
Yusuf Ariel Hakim
Yuval Noah Harari
Zacky Khairul Uman
Zainuddin Sugendal
Zamakhsyari Abrar
Zawawi Se
Zed Abidien
Zehan Zareez
Zhaenal Fanani
Zubaidi Khan
Zuniest
Tidak ada komentar:
Posting Komentar