Kamis, 19 Juli 2012

LIMA ROMADHON DARMINTO

Muhammad Zuriat Fadil
http://sastra-indonesia.com/


Darminto seorang preman kampung kami, tak usah macam-macam menyebutnya, tak usah mempercantik kata, begitu saja karena memang tidak puitis. Sehari-harinya ya mabok, judi, berkelahi, main pelacur, dan lain sebagainya yang mengukuhkan posisinya sebagai preman nomer satu di kampung kami.


::ROMADHON PERTAMA::

Suatu kali, entah kenapa dia tiba-tiba bilang padaku ingin belajar sholat. Aku ingat itu menjelang bulan Ramadhon lima tahun lalu. Aku ajarkan gerakan dan bacaan-bacaan sholat yang aku tahu. Setelahnya dia hanya bilang, “Terima kasih, nanti saya coba hapalin semuanya. Soalnya saya mau ikut ngerasain sholat Idul Fitri”. Menyadari itu, aku ajari sekalian tata cara sholat Ied yang kumengerti.

Rupanya Darminto ndak ikut sholat Ied, ternyata dia terlambat bangun karena malamnya maen gaple sambil minum-minum di pos ronda. Saat dia bangun, sholat sudah selesai. Aku lihat dia berdiri di pinggir jalan sedang memperhatikan jama’ah sholat Ied yang pulang dari masjid dengan mata yang masih memerah. Kecewakah dia?

::ROMADHON KEDUA::

Kudengar dari obrolan warga kampung Darminto mulai sering sholat, walaupun masih bolong-bolong. Puasa dia sudah mulai tapi lebih sering batal. Pada waktu sholat Ied aku kembali tidak melihat dia. Rupanya kudengar kabar, Darminto masuk rumah sakit. Semalam dia berkelahi dengan preman desa sebelah di sebuah tempat pelacuran. Darminto kena bacok dan sempat kritis.

::ROMADHON KETIGA::

Darminto menghentikan kebiasaannya main judi kartu, gaple, mabok, dan ke tempat pelacuran. Sempat aku bertemu dengannya dipasar, dia bilang, “Aku masih pengen banget sholat Ied Jo, tapi belom kesampean. Mugo-mugo aja kalo ndak sering keluyuran malem aku bisa bangun pagi hoahahahahaaaa…” Tawanya yang menggelegar khas. Semua orang dipasar sudah maklum dengan suaranya yang menggelegar.

Pada waktu sholat Ied, aku mencari-cari Darminto. Tapi sampai selesai sholat aku tidak melihatnya. Kembali aku dengar dari warga kampung, ternyata saat dalam perjalanan menuju mesjid waktu mau sholat Ied, Darminto melihat sekelompok orang menyusup kerumah Pak Haji Kasmin. Padahal saati itu Pak Haji Kasmin sedang jadi imam sholat. Darminto memutar motor RX Kingnya dan mengejar mereka. Darminto berhasil membekuk mereka sendiri, dengan bertarung tangan kosong melawan lima orang pencuri tersebut yang rupanya bukan warga desa kami. Sayangnya, Darminto belum berkesempatan untuk sholat Idul Fitri.

::ROMADHON KEEMPAT::

Luar biasa perubahan pada diri Darminto. Sholat lima kali sehari tak pernah lewat, puasanyapun tak bolong. Suatu kali dia bilang “Ben iso lancar sholat Ied ku nanti Jo haa… ” dia sudah hampir tertawa keras lagi tapi kuperingatkan kalo di Masjid ndak boleh bersuara keras, apalagi saat itu khutbah taraweh sedang berlangsung.

Saat sholat Ied, aku baru saja sampai di Masjid ketika suara motor RX King tuanya Darminto memekakkan telingaku. Aku lihat dia datang ke Masjid, sumringah, semua orang disapanya, senyum tak pernah lepas dari bibirnya. Namun begitu sampai di gerbang, dua orang mantan anak buahnya mencegatnya. Mereka ngomong serius sekali. Raut wajah Darminto berubah, tapi akhirnya dia memacu RX Kingnya, ngebut pergi. Darminto sekali lagi tak jadi sholat Ied.

Aku baru tau beberapa hari kemudian, kalo ternyata waktu itu ada mantan anak buah Darminto yang sedang bermasalah dikantor polisi. Darminto ndak bisa membiarkan anak buahnya begitu saja, darah preman bukan darah politikus yang bisa tidak perduli pada sesamanya. Darah preman adalah darah persaudaraan. Darminto mengusahakan segala cara agar anaknya buahnya bisa lepas, memang berhasil lepas pada akhirnya. Tapi kami sempat menonton anakbuahnya yang masih muda itu dihajar habis-habisan oleh Darminto sambil ngomong “Gara-gara kowe!!! Aku ra sido sholat Ied lagi, cuk!”

::ROMADHON KELIMA::

Kampung kami kedatangan serombongan orang yang memilih tinggal di Masjid. Awalnya kami merasa aneh dengan mereka, sebab dandanannya aneh. Berjubah putih-putih dan berjenggot panjang. Mereka ada sekitar tujuh orang. Tapi mereka rupanya orang baik, mereka meminta izin baik-baik pada Pak Dukuh, cara mereka bergaul dengan kami pun sangat ramah, lagipula mereka tidak berkeberatan untuk ikut dalam kegiatan-kegiatan desa. Mereka sering mengajari kami cara berdzikir dan sholawat juga guna dan manfaatnya. Mereka juga mengajari kami agar setiap selesai sholat ada baiknya kita bersalam-salaman sambil bersholawat “Agar hubungan kita sebagai sesama manusia tetap terjalin dengan baik,” kata seorang yang paling dituakan diantara mereka itu. Jubah, surban, dan jenggotnya sama putihnya.

Darminto sendri sudah berubah jauh. Waktunya lebih sering di masjid, dan sesekali ‘mengajak’ para anak buahnya ikut sholat di Masjid. Kadang Darminto menjadi tontonan lucu buat orang kampung bila sedang menyeret-nyeret anak buahnya ke mesjid. Adalah sang tetua rombongan berjubah itu yang menasihati Darminto agar jangan terlalu keras bersikap pada anak-anak buahnya. Darminto sendiri hanya cengar-cengir.

Suatu hari, sepulang dari taraweh Darminto bercerita padaku, “Pokoknya sholat Ied kali ini gak boleh gagal aku Jo, anak buah ku dah tak jak ke Masjid kuabeh ben gak ada yang ngerepotin lagi hoahahahahahaaaa….,” suaranya masih memekakkan telinga.

Pada hari Idul Fitri, saat aku datang ke masjid, Darminto sudah berada di tengah-tengah jama’ah. Raut wajahnya khusyu’. Sambil menanti waktu sholat dia ikut bertakbir.

“Allaahu akbar… Allahu akbar Allahu akbar…. Laa ilaa ha illallahuallahu akbar… Allahu akbar walilla hil hamd….”

Sambil bertakbir tak henti-henti air mata bercucuran membasahi wajahnya yang sangar itu.

Saat selesai sholat Ied, bapak rombongan berjubah itu mengarahkan agar kami bersalaman satu sama lain sambil bersholawat pada Kanjeng Nabi. Berurutan membentuk baris, dari shaf paling belakang menuju depan. Kami semua pun bersalaman, Darminto semangat sekali. Setiap orang dijabatnya dengan erat, sambil bibirnya terus bersholawat

“Shollallahu alaa Muhammad… Shollallahu alaihi wasallim…”

Begitu sampai pada gilirannya menjabat tanganku, dipeluknya erat tubuhku, air matanya masih bercucuran, “Akhirnya aku sholat Ied juga Jo… alhamdulillah….”

Setelah semua selesai, Darminto masih saja menampakkan wajah sumringah. Begitu RX Kingnya selesai distarter dia langsung tancap gas sambil tertawa-tawa sendiri “hoahahahahahahaaaaaa……” Aku geleng-geleng kepala melihatnya.

Namun…

Begitu sampai di pertigaan, Darminto tidak melihat sebuah bus melaju kencang. Dia lupa kalau itu jalur antar provinsi, dia lupa (mungkin saking senangnya) untuk berhenti sejenak melihat kanan-kiri. Bus menghantam RX King itu dengan hebat! Brraakkk…!!!! Tubuh Darminto terpelanting beberapa meter, darah mengucur, bercipratan kemana-mana. Semua orang menjerit, bus sudah kabur. Aku buru-buru menghampiri tubuh Darminto. Namun saat aku sampai, Darminto sudah tak bernafas. Darminto tewas seketika, darah membasahi skujur tubuh dan wajahnya namun senyum masih menghiasi bibirnya.

_______________
Darminto, seorang preman kampung kami. Namun dia dipanggil kehadirat-Nya tepat ketika dia sudah menjabat tangan kami semua, setelah dia meminta maaf atas segala kesalahannya pada kami. Yang membuat kami heran adalah rombongan orang berjubah itu. Setelah selesai mengurusi proses pemakaman Darminto, bahkan saat sholat jenazah, pak tua pimpinan rombongan itu sendiri yang menjadi imamnya. Namun setelah semua itu selesai, mereka langsung pamit. Seolah mereka datang memang untuk menghantar almarhum Darminto.

Sampai sekarang kami masih tidak tahu, siapa mereka itu. Yang pasti kenangan tentang Darminto akan selalu hidup dihati kami. Apalagi setiap Idul Fitri.

Selamat jalan Darminto, semoga disana kau bebas tertawa sepuasmu.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest